My Widget

Minggu, 27 Maret 2016

Keberhasilan Gerakan Zapatista

Nama : Eva Susanti Sianturi
NIM   : 1470750020


 Keberhasilan gerakan Zapatista di Meksiko.


Abstract
Globalization has brought huge impact to the world, especially for the social community which could then form a transnational movement that crosses borders and without any government interference. The Zapatista movement is a movement of Latin American local communities that work. This movement began on January 1, 1994 which was then able to gain autonomy from the Mexican government, as well as being one of the social movements that affect the international world. Zapatista movement is also capable of changing the political map of Mexico. The success of the Zapatista movement is also obtained through close linkages with the global civil society. The success of the zapatista movement can also be seen from the non-governmental social organiasi from other countries who provide support and assistance to the Zapatista movement in Mexico. Although the Zapatista movement had access to the country, but they are not government movement, but a social movement arising from the people of Mexico.
Kata kunci: Globalisasi, Gerakan Zapatista, Meksiko, mayarakat adat, otonomi daerah .

I.                    Latar Belakang
Gerakan sosial adalah sebuah gerakan yang sadar dan terorganisir serta membawa dapak dalam skala yang besar. Gerakan sosial selalu mempunyai target, selalu mengklaim dirinya satu, berharga serta komit kepada isu yang mereka angkat serta mempunyai kepentingan yang sama, serta gerakan sosial tidak menggunakan aksi kekerasan melainkan menggunakan aksi damai.
Globalisasi membawa dampak yang sangat berpengaruh kepada negara-negara di seluruh dunia. Sudah kita ketahui bahwa globalisasi menjadi sebuah penyebab kemunculan berbagai gerakan sosial di dunia, terutama berhubungan dengan  identitas masyarakat sosial itu sendiri. Globalisasi juga meyebabkan berkurangnya otoritas pemerintah dalam mengelola sistem politik dan ekonomi. Gerakan sosial yang disebabkan oleh globalisasi ialah dimulai oleh organisasi buruh di Perancis dan Jerman yang menentang berkurangnya perlindungan negara terhadap kaum buruh. Globalisasi kemudian mempengaruhi munculnya gerakan masyarakat Lokal di Amerika Latin khusunya di Meksiko. Di Meksiko ada sebuah gerakan sosial Masyrakat yang bernama Zapista, gerakan Zapatista ini awalnya dimulai dari masyarakat Maya dan petani di Meksiko. Pada tahun 1974 gerakan masyarakat lokal dan petani tersebut mulai membangun jaringan yang kuat setelah diadakannya Indigenous Congress. Gerakan sosial ini muncul karena masyarakat merasa adanya ketimpangan sosial dan politik yang terjadi pada masayarakat Meksiko. Walaupun gerakan ini memiliki pasukan militer yang mendukung mereka, tetapi mereka tidak menggunakan jalur kekerasan, melainkan Zapatista mengunakan jalur damai.  Gerakan Zapatista tidak hanya membawa perubahan terhadap masyarakat lokal yang mereka perjuangkan, tetapi membawa perubahan pada masyarakat sipil, demokratisasi, serta pada sistem politik Meksiko[i].

II.                  Pembahasan.
Gerakan Zapatista mulai dibentuk pada tahun 1974 di Meksiko, tetapi gerakan ini dikenal masyarakat secara nasional maupun secara internasional pada tahun 1994. Gerakan Zapatista dari daerah Chiapas, Meksiko, adalah salah satu contoh dari perjuangan masyarakat adat di Amerika Latin untuk melawan sistem kapitalisme neoliberal. Ketimpangan sosial yang menjadi dampak dari sistem tersebut telah menghinggapi masyarakat adat di Chiapas. Kondisi ini yang membuat gerakan Zapatista melihat perlunya alternative politik bagi mereka agar bisa bertahan dari tekanan globalisasi yang sedang terjadi. Di saat negara berusaha menyatu dengan sistem kapitalisme dunia, gerakan Zapatista berusaha memperjuangkan otonomi atas kehidupan masyarakat adat di daerahnya yang tertinggal jauh dari dampak positif seperti telah dijanjikan ekonomi kapitalisme.Gerakan ini memiliki semangat  anti-imprelaisme. Pada awalnya gerakan Zapatista dianggap sebagai gerakan revolusi bersenjata yang berpaham Marxisme, namun seiring berjalannya waktu gerakan ini kemudian dianggap sebagai gerakan yang menganut  demokrasi yang dapat dilihat dari struktur organisasinya dan deklrasi mereka. Zapatista bergerak di hutan Lacondon di negara bagian Chiapas, mereka memberikan tauladan dan membuka momentum bagi masyarakat adat Indian Maya yang tertindas untuk memperjuangkan hak-haknya dari sistem ekonomi neoliberal dan eksploitasi para carciques (elit penguasa). Selain tema landreform, otonomi pueblos indigena dari pengurusan negara telah menjadi tema pokok perjuangan rakyat. Strategi utama Zapatista adalah mewujudkan otonomi politik, ekonomi dan sosial melalui penetapan wilayah-wilayah otonom yang dari waktu ke waktu semakin meluas. Di wilayah-wilayah otonom tersebut, mereka menyelenggarakan kehidupan sosial dan politik yang cocok, usaha pertanian sendiri melawan strategi liberalisasi pertanian dan tanpa intervensi badan pemerintah. Dalam lingkup sosial kebudayaan, gerakan Zapatista menentang praktek rasis di Meksiko dengan membangun sebuah kesadaran baru tentang hak-hak masyarakat adat[ii].
Zapatista secara terbuka menentang dan menghentikan proyek neoliberal yang berlangsung oleh adanya perjanjian kerjasama perdagangan bebas antara pernerintahan Meksiko Amerika Serikat, dan Kanada melalui perjanjian NAFTA ( North American Free Trade Area  ), yang menyingkiran petani dan degradasi pedesaan, membangkitkan inspirasi masyarakat sipil menentang otoritarianisme partai berkuasa, yaitu Institutionalized Revolutionary Party (PRI) dan mengembangkan system demokrasi langsung. Misalnya pada daerah yang otonom, mereka menerapkan pengambilan keputusan diambil secara konsensus dan setelah semua pendapat didengarkan. Hak-hak berbicara dan memutuskan dipunyai oleh semua orang umur 12 tahun ke atas, meski biasanya jarang putusan yang dilalui dengan pengambilan suara.
 Zapatista bergerak di hutan Lacondon di negara bagian Chiapas, mereka memberikan tauladan dan membuka momentum bagi masyarakat adat Indian Maya yang tertindas untuk memperjuangkan hak-haknya dari sistem ekonomi neoliberal dan eksploitasi para carciques (elit penguasa). Selain tema landreform, otonomi pueblos indigena dari pengurusan negara telah menjadi tema pokok perjuangan rakyat. Strategi utama Zapatista adalah mewujudkan otonomi politik, ekonomi dan sosial melalui penetapan wilayah-wilayah otonom yang dari waktu ke waktu semakin meluas. Di wilayah-wilayah otonom tersebut, mereka menyelenggarakan kehidupan sosial dan politik yang cocok, usaha pertanian sendiri melawan strategi liberalisasi pertanian dan tanpa intervensi badan pemerintah. Dalam lingkup sosial kebudayaan, gerakan Zapatista menentang praktek rasis di Meksiko dengan membangun sebuah kesadaran baru tentang hak-hak masyarakat adat.
Gerakan Zapatista ini cukup unik karena mereka memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melakukan sebuah perlawanan yang besar. Ada beberapa lapis kekuatan yang menjadi modal penting Zapatista untuk bisa bertahan sampai dengan saat ini. Yang pertama adalah kekuatan bersenjata dari EZLN (Ejercito Zapatista de Liberation National). Tidak dipungkiri kekuatan bersenjata ini menjadi modal penting karena membuat perlawanan mereka tidak dengan mudah bisa dipatahkan oleh negara, atau dalam hal ini militer. Kedua, gerakan Zapatista memiliki jaringan yang luas dengan pihak yang mendukung mereka baik di tingkat nasional atau internasiona. Lapis ketiganya adalah dukungan masyarakat adat di berbagai zona konflik di Chiapas. Zapatista memang berfokus untuk memperjuangkan tujuan mereka dengan cara-cara yang lebih politis ketimbang menggunakan kekerasan[iii]
Gerakan Zapatista juga berhasil mendapat solidiritas dari skala regional maupin global. Hal ini dikarenakan oleh keberhasilan mereka dalam mengadakan pertemuan-pertemuan internasional berskala besar seperti pertemuan internasional antar benua yang pertama diadakn di Chipas pada musim panas tahun 1996, serta yang kedua pada musim panas tahun  1997 di Spanyol. Pertemuan-pertemuan tersebut dihaidiri oleh 3000 hingga 4000 orang aktivis yang datang dari 40 negara di penjuru dunia. Dukungan global terhadap gerakan Zapatista juga membantu dalam memaksa pemerintah Meksiko untuk bernegoisasi dan menghentikan aksirepresif pada awal munculnya gerakan Zapatista.
walaupun gerakan Zapatista ini mempunyai koneksi dengan Pemerintah Meksiko, tetapi mereka adalah  Non Goverment Organitation. Gerakan Zapatitsa bernegoisasi dengan pemerintah Meksiko sehingga menghasilkan sebuah perjanjian   San Andres Accords, yang berisi tentang memuat hubungan pemerintah Meksiko dengan pemerintah daerah Chipas serta pengelolahan sumber daya alam yang ada. Gerakan Zapatistan juga berhasil menyadarkan akan harga diri masyarakat Maya. pencapaian yang berhasil dicapai oleh perlawanan Zapatista adalah diadakannya Persetujuan San Andres. Persetujuan ini ditempatkan sebagai sebuah pencapaian karena pada akhirnya negara mau untuk memberikan pernyataan untuk memberikan perhatian lebih kepada hak-hak masyarakat adat yang selama ini bahkan sama sekali tidak diperhatikan sama sekali. Pada tanggal 16 Februari 1996 Zapatista dan pemerintah Meksiko melakukan sebuah pertmuan, dan pertemuan tersebut melahirkan sebuah kesepakatan yaitu, Gerakan Zapatista menyerahkan kepercayaan kepada pemerintah untuk menjamin adanya pengakuan atas hak-hak masyarakat adat di organisasi politik maupun sosial, pemilu untuk pejabat lokal, keadilan dalam hal administratif, manajemen sumber daya alam, kepemilikan atas tanah dan pembangunan budaya. Persetujuan San Andres ini di satu sisi memang bisa dilihat sebagai pencapaian dari gerakan Zapatista ini. Hal ini karena untuk pertama kalinya pemerintah Meksiko mau berniat memberikan perhatian lebih kepada masyarakat adat. Gerakan Zapatista juga berhasil menpatakan bantuan dari gerakan masyarakat sipil global lainnya, yaitu dimana mereka diberikan bantuan militer, dana, pakaian, guru, dokter,dan lain-lain. bantuan yang paling besar yang didapatkan oleh Zapatista dari NGO yang lain ialah, dimana mereka mendapat bantuan jaringan online internet yang membuat gerakan Zapatista mendapat sorotoan inetrnasional. Adapun gerakan tarnsnasnioanl yang membantu Zapatista diantarnya adalah Amnesty Internasional dan International Commision of Jurist. gerakan Zapatista sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin ikut bergabung dengan gerakan mereka dengan memiliki tujan yang sama. [iv]
III.               Kesimpulan.
Gerakan sosial merupakan sebuah gerakan yang sadar yang terorganisir serta membawa dampak dalam skala yang besar. Dapat dismpulkan bahawa gerakan Zapatista dapa membawa dampak perubahan yang besar terhadap masyarkat Meksiko, khususnya bagi masyarakat Lokal( Indian ) di Meksio dimana mereka akhirnya mendapatkan hak mereka. yaitu mewujudkan otonomi politik, ekonomi dan sosial melalui penetapan wilayah-wilayah otonom yang dari waktu ke waktu semakin meluas. Gerakan Zapatista juga dapat memberikan pengaruh terhadap sistem politik Meksiko, dimana Zapatista berhasil membuat pemerintah Meksiko menetapkan sebuah aturan otonomi, dimana otonomi tersebut,otonomi untuk memperjuangkan hak-hak masyaraka lokal di Meksiko. Keberhasilan gerakan Zapatitsa juga dapat dilihat dari akhirnya pemerintah Meksiko untuk pertama kalinya berminat memberkan perhatian lebih kepada masyarakat adat. Keberhasilan gerakan Zapatista ini juga berhasil dikarenakan mereka mempunyai relasi yang banyak baik terhadap pemerintah mau gerakan non pemertintah. Walaupun mereka mempunyai relasi dengan negara, tetapi Gerakan Zapatista tetap konsen kepada isu mereka yaitu, memperjuangkan hak masyarakat adat di Meksio. Gerakan Zapatsita juga berhasil mendapat dukungan dari gerakan transnasional lainnya, dimana gerakan tersebut beregerak dibidang perdamaian, serta Hak Asasi Manusia.



[i] Gemma van der Haar, “The Zapatista Uprising and the Struggle for Indigenous Autonomy”, Revista Europea de Estudios Latinoamericanos y del Caribe / European Review of Latin American and Caribbean Studies, April 2004, hal 99.
[ii] Diakses dari: pembebasan.org/sub-marcos-dari-chiapas-membaca-gerakan-zapatista.html pada tanggal 11 Desember pukul 19:41 WIB.
[iii]  Diakses dari: http://www.hartford-hwp.com/archives/41/043.html pada tanggal 15 Desember pukul 19:43 WIB.
[iv] Subcomandate Marcos, Atas dan bawah: Topeng dan kehidupan (komunike-komunike Zapatista melawan Neo-Liberal, Resist Books, Jakarta, 2005, hal 30. 

Pendidikan di Pakistan

Nama : Eva Susanti Sianturi
NIM   : 1470750020

Keadaan Pendidikan di Pakistan.

Pakistan adalah sebuah negara berkembang di Asia Selatan dimana keadaan pendidikan di Pakistan cukup menyedihkan. Di Paksitan tingkat pedaftaran pendidikan dasar hanya 46% merupakan tingkat yang paling rendah di Asia Selatan dan sebanyak 13 juta anak-anak yang tidak bersekolah di Paksitan dari 50 juta anak-anak ( berusia 5-9 tahun). Keadaan pendidikan yang memprihatinkan di Pakistan juga disebabkan karena masih adanya konflik yang terjadi Pakistan serta kemiskinan merupakan faktor yang utama. Di Pakistan anak-anak perempuan keberadaannya dalam pendidikan masih sangat minim, hal ini disebabkan dimana kurangnya fasilitas pendidikan perempuan bagi anak-anak perempuan di Pakistan. Kebanyakan anak-anak perempuan di Pakistan mempunyai akses yang terbatas terhadap pendidikan. Kesenjagan keberadaan anak-anak perempuan di Paksitan juga disebabkan adanya pemikiran dari orang tua anak-anak yang berada di Pakistan, bahwa mereka menggangap bahwa memeberikan pendidikan serta menyekolahkan anak-anak perempuan merupakan hal pemberosan bagi mereka. di daerah pedesaan akses anak-anak perempuan di Pakistan sangat terbatas. Orang tua dari anak-anak Pakistan juga beranggapan jika anak mereka yang perempuan bersekolah, maka anak perempuan mereka harus diajar oleh guru perempuan, sementara keberdaan guru perempuan di Paksitan sangat terbatas, dimana guru-guru di Pakistan didominasi oleh guru laki-laki. Banyaknya anak-anak perempuan di Paksitan tidak bersekolah dikarenakan banyak anak-anak perempuan tersebut ketika masih berada dibawah umur mereka harus sudah bekerja untuk membantu orang tua mereka, karena keterbatasan perekonomian mereka. banyak juga anak-anak perempuan tersebut yang bekerja dibidang pertanian, membawa makanan keladang, serta menjaga adik-adik mereka jika ibu mereka sedang pergi bekerja. [1]
Kemiskinan merupakan penyebab utama kesenjangan gender dalam pendidikan di Paksitan.  Ketika keluarga miskin merasa terpaksa untuk membuat pilihan antara mendidik anak laki-laki atau anak perempuan mereka, anak perempuan sering kali ditinggalkan. Anak laki-laki kadang dipandang sebagai investasi yang lebih baik karena ia nantinya akan menopang keluarga, sedangkan anak perempuan mungkin akan segera dinikahi.  Seperti yang kita ketahui ada sebuah anak perempuan yang bernama Malala Yousafzai yang merupakan toko pejuang pendidikan dari Pakistan yang memperjuangkan peran kaum perempuan dibidang pendidikan khususnya anak-anak perempuan yang harus diberikan hak bisa bersekolah juga seperti anak-anak lainnya. Malala menuliskan sebuah tulisan yang mencertikan bagaiman keadaan mereka yang berada dibawah penekanan Taliban, dimana Taliban senidir tidak memperbolehkan anak-anak perempuan untuk bersekolah. Pada saat dibawah rezim Zia keadaan perempuan sangat terbatas, ada contoh kasusnya yaitu penjara-penjara di Paksitan penuh dengan anak-anak perempuan berusia tiga belas tahun yang diperkosa dan hamil, tetapi anak-anak perempuan tersebut malah di jebloskan ke penjara karena tuduhan perzinaan,dan karena anak-anak perempuan tersebut tidak dapat mendatangkan empat saksi laki-laki untuk membuktikan kejahatan yang telah terjadi kepada anak-anak perempuan tersebut.[2]
Di Pakistan bukan hanya anak-anak perempuan saja yang susah dalam mendapatkan akes pendidikan di Pakistan. BBC melaporkan dan mengungkap sebuah kasus penyiksaan yang terjadi pada anak-anak Madrasah di Pakistan dan sekitar 50 pelajar diebaskan dari Madrasah Karachi, Pakistan. Pelajar tersebut diperkirakan berusia 12 tahun dimana mereka mengalami penyiksaan serta tidak diberikan makanan. Anak-anak tersebut mengakui bahwa mereka disiksa sampai dengan 200 kali, dan jika para pelajar tersebut berusaha ingin kabur dari Madrsah tersebut maka mereka akan diancam dan akan dikirim untuk berjihad dan dicambuk sebanyak 200 kali. Mereka kerap di pukul menggunakan tongkat, dan mereka dipaksa belajar dalam satu harian tanpa diberikan makanan dan pakain yang layak, bahkan anak-anak tersebut beranggapan bahwa mereka bersekolah di Madrasah tersebut nantinya mereka akan menjadi anggota tempur Taliban. Peljara tersebut mengatakan hal seperti itu karena pelajar tersebut pernah melihat anggota Taliban datang ke Madrasah mereka dan mengatakan untuk mempersiapkan pasukan perang dari antara merkera.
 orang tua membayar biaya pendidikan  anak-anak mererka yang bersekolah di Madrash tersebut supaya anak-anak mereka dapat bersekolah di Madrasah tersebut. , dimana anak-anak mereka mengalami kecanduan narkoba serta kejahatan. Hal yang paling menyedihkan ialah dimana sebelum anak-anak mereka diserahkan ke Madrasah, para orang tua tersebut menyediakan rantai untuk menahan anak-anak mereka supaya tidak kabur dari Madrasah. orang tua para pelajar tersebut mengatahui bahwa anak-anak mereka disiksa di Madrasah, justru orang tua tersebut beranggapan bahwa dengan cara anak-anak mereka di didik dengan cara kekersan, maka anak-anak mereka akan berubah dan tidak lagi menggunakan narkoba. Hal yang paling menyedihkan lagi di Pakistan, dimana ada berlaku bahwa setiap sekolah negeri di Pakistan bahwa setiap anak belajar dengan menghafal saja serta dilarang bertanya.[3]
kesimpulan
pendidikan di Pakistan keadaannya memang masih sangat memprihatinkan. Pemikiran para orang tua di Pakistan, serta kemiskinan merupakan salah satu penghambat bagi majunya pendidikan di Pakistan. Masih banyak anak-anak perempuan yang di Pakistan yang belum bisa mendapatkan bangku pendidikan secara layak. Di Pakistan sendiri masih terjadi kasus penyiksaan terhadap anak-anak di Madrasah, bahkan yang paling menyedihkan ialah dimana para orang tua mereka tahu kalau anak mereka disiksa di Madrasah, tetapi orang tua tersebut membiarkan karena orang tua anak-anak yang di Pakistan beranggapan bahwa dengan cara anak-anak mereka disiksa maka anak-anak mereka bisa berubah menjadi anak yang lebih baik dan disiplin, dan yang menghambat pendidikan anak-anak perempuan di Pakistan juga disebabkan oleh Taliban, karena Taliban beranggapan bahwa perempuan tidak usah bersekolah.




[1] Diakses dari:  http://www.idp-europe.org/eenet-asia/eenet-asia-2-ID/page24.php pada tanggal 01 desember pukul 11:27 WIB.


[2] Malala Yousafzai, Christina Lamb, I Am Malala, PT Mizan Pustaka, Bandung, hal 39
[3] Diakses dari: http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2011/12/111212_pakistanmadrasah.shtml, pada tanggal 01 Desember pukul 09:46 WIB.

Sabtu, 26 Maret 2016

Pengaruh Gerakan Tabaligh di Indonesia

Keberhasilan  Jama’ah Tabaligh  terhadap gerakan transnasional Islam di Dunia
Eva Susanti Sianturi (1470750020).
Program Studi Hubungan Internasional
Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang, Jakrta Timur
Eva15s.sianturi@gmail.com



Abstract- Now Islam, the West, as well as terrorists become an issue much discussed by each country. This issue was widely discussed after the occurrence tragerdi 9/11 in the United States. We have so many transnational Islamic movement that emerged and much discussed, one of the transnational movement of Islam is Islam Jama'ah Tabaligh transnational movement of Indian origin. According Machasin, Islamic fundamentalist movements often associated with destructive acts, such as bombings in public places and places of worship, as well as suicide bombings. The fundamnetalis, especially Talliban often also be understood as a movement that legalized violence to achieve their goals in the name of religion. Jama'ah Tabaligh own motion even though they have no formal organizations exist, but they possess the followers of this movement has broad, such as Pakistan, Saudi Arabia, even in Indonesia itself has formed a movement Tabaligh Jama'ah.
Keywords-  Transnational Islamic movement, Tablighi Jamaat, Muhammad Ilyas.

I.                    PENDAHULUAN
Islam dan Barat banyak  diperbincangkan pasca terjadinya tragredi 9/11 yaitu pengeboman pada gedung WTC di Amerika Serikat, memberikan impilkasi luas bagi dinamika politik dunia terutama pada hubungan antara Islam dan Barat Di abad ke-20 masyarakat dunia menyaksikan munculnya sejumlahgerakan kebangkitan, revitalisasi, dan pembaruan keagamaan di kalanganumat Islam di berbagai belahan dunia. Salah satu diantaranya, ialah gerakan Jama’ah Tabaligh, yang didirikan oleh Ulama Maulana Muhammad  Ilyas pada tahun  (1885-1944), jebolan madrasah Dar al-Ulum di Deoband, sebuah kota
yang tidak jauh dari Delhi India. Gerakan Jama’ah didirikan oleh Muhammad Iiyas di India. Seperti yang kita ketahui bahwa di India mereka khususnya penganut agama Hindu di Indaia sangat memperhatikan kasta, tetapi berbeda dengan gerakan Jama’ah Tabaligh dimana gerakan ini merangkul semua masyrakat muslim serta  bergerak mulai dari kalangan bawah, tanpa memandang status mereka, serta tanpa memandang ekonomi yang masing-masing mereka miliki. Gerakan Jama’ah Tabligh memiliki tujuan yaitu mendekatkan diri mereka kepada Islam dengan seperti ajaran semula yang diajarakan oleh Nabi Muhammad SAW. [1]  Jamaah Tabaligh sebenarnya bertumbuh dan berkembang dari kalangan Muslim di Asia Selatan, namun pada saat ini hampir disemua wilayah yang berpendudukan muslim Suni, termasuk Indonesia telah aktif secara signifikan di gerakan Jama’ah Tabaligh. Muhammad Ilyas awalnya membuat gerekan ini memiliki tujuan, yaitu ingin memperbaiki mental para muslimin yang pada saat itu lagi mengalami penurunan. Hal ini terbukti dengan banyakanya masjid-masjid yang kosong, tidak dilaksanakannya ibadah wajib, serta banyaknya praktek-praktek kemusyrikan. Muhammad Ilyas juga berpendapat bahawa dengan kembalinya ke ajaran-ajaran Muhammad SAW, maka akan bisa memperbaiki kemerosotan mental muslim, dimana pada saat itu di India banyak sekali masyarakat muslim yang mengalami kemerosotan mental. Maka dari itu Muhammad Ilyas mulai memperbaiki kemeorsotan mental yang terjadi pada masyarakat muslim di India. Dari keadaan terseut Muhammad Ilyas mendirikan sebuah Gerakan Transnasional Islam, di India yang bernama Jama’ah Tabaligh. [2] 
Dalam tulisan ini saya akan memaparkan sebuah permasalahan yaitu, Bagaimana kebershasilan gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia?




II.                  PEMBAHASAN

A.      Sejarah Terbentuknya Gerakan Jama’ah Tabaligh.
Gerakan Jama’ah Tabaligh di dirikan oleh seorang ulama yang bernama Muhammad Ilyas, gerakan ini lahir di India, gerakan ini berasal dari India karena pada saat itu Muhammad Ilyas melihat keadaan masyarakat muslim yang ada di India sedang mengalami kemerosotan mental. Tujuan Muhammad Ilyas mendirikan gerakan ini yaitu ingin menciptakan sistem dakwah baru, yang tidak membedakan antara ahlus-sunnah dan golongan-golongan lainnya dimana gerakan Jama’ah Tabaligh ini membolehkan siapa saja yang ingin bergbaung kedalam gerakan Jama’ah Tabaligh tanpa memandang status. Gerakan Jama’ah Tabaligh mempunyai ciri khusus yaitu dimana para anggotnya sering pergi keluar untuk berdkawah, karena gerakan Jama’ah Tabaligh ini sendiri memliki tujuan berdakwah. Gerakan Jama’ah Tabaligh ini juga berupaya untuk menumbuhkan praktek ritual dan perilaku perseorangan yang berkaitan terhadap ibadah. [3] Ada enam ideologi yang di miliki oleh gerakan Jama’ah Tabaligh yaitu:
1).  yakin terhadap kalimah sayahadat, ‘’Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah’’.
2). shalat khusyuk dan khudu, yaitu shalat dengan konsentrasi batin dan rendah diri dengan mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah.
3).  ilmu ma'adz dzikr, yakni melaksanakan perintah Allah setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan keagungan Allah serta mengikuti cara Rasulullah.
4).  ikramul Muslimin, yakni memuliakan sesama Muslim dengan menunaikan kewajiban pada sesama Muslim tanpa menuntut hak kita ditunaikannya.
5).  tashihun niyah, yakni membersihkan niat dalam beramal semata-mata karena Allah.
6). dakwah dan tabligh, yakni menggunakan diri, harta, dan waktu seperti yang diperintahkan Allah


B.      Keberhasilan Gerakan Jama’ah Tabligh
Gerakana Jama’ah Tabaligh merupakan sebuah gerakan Islam transnasional yang berhasil, walaupun gerakan ini tidak mempunyai organisasi yang formla, tetapi gerakan ini telah mempunyai banyak pengikut di negara-negara lain, seperti di Paksitan, Bangladesh, Arab Saudi, Yordania, Palestina, Libanon, Mesir, Sudan, Iraq, serta Indonesia. Penyebaran ideologi-ideologi Tabaligh yaitu melalui-melalui individu, yaitu dengan cara jika ada salah seorang anggota Tabaligh di tempatkan di sebuah desa maka angggotanya tersebut menyebarkan ideologi mereka melalui masjid di tempat mereka berada, karena gerakan Jama’ah Tabaligh beranggapan bahwa dengan cara seperti itu ajaran mereka dapat berkembang secara meluas dengan efektif.
Kurang dari dua dekade gerakan Tabaligh telah berkembang secara pesat di luar kawasan Asia Selatan. Ribuan Muslim bergabung dengan Syekh Maulana Ilyas untuk menyebarkan pesan Islam di seluruh Mewat -- sebuah dataran tinggi Gangetic di India Utara. Ratusan masjid baru dibangun dan lusinan madrasah didirikan. Perlahan namun pasti, masyarakat Muslim di Mewat mulai menaati ritual-ritual wajib seperti mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa selama Ramadhan, dan melaksanakan haji. Di bawah kepemimpinan Syekh Muhammad Yusuf, Jamaah Tablig mulai mengembangkan aktivitasnya pada 1946. Sejak itulah, jaringan dakwah yang dikembangkan Jamaah Tablig telah mencapai negara-negara di kawasan Asia Barat Daya, Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara. 
Gerakan dakwah Jamaah Tabligh semakin menginternasional di bawah kepemimpinan Syekh Maulana In'amul Hasan. Ia adalah pemimpin ketiga Jamaah Tablig.  Kini, Jamaah Tablig menjadi gerakan Islam yang benar-benar mendunia. Pengaruhnya telah tumbuh secara signifikan mulai abad ke-20 hingga saat ini, khususnya di Asia Selatan dan Asia Tenggara, juga di Afrika dan di antara komunitas-komunitas muslim di Barat. kebanyakan pengikut Jamaah Tabligh di Asia Selatan, berasal dari kelas menengah ke bawah dan dari wilayah-wilayah semi-urban. Gerakan itu juga menarik jumlah pengikut yang sangat besar di kalangan pegawai pemerintah tingkat rendah, kaum profesional, dan guru-guru sekolah[4]. 
Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh sudah terbukti dengan meluasnya persebaran pengikut Jama’ah Tabaligh di dunia internasional. Gerakan Jama’ah Tabaligh tidak menerima dana ataupun donasi dari  siapapun ,untuk menjalankan aktivitasnya Biaya operasional Tabligh dibiayai sendiri oleh pengikutnya. Ada dua prinsip yang sangat fundamental bagi Jamaah Tabligh yaitu tidak melibatkan diri dalam politik praktis dan tidak membahas masalah keagamaan yang bersifat khilafiyah. Keberhasilan Gerakan Jama’ah Tabaligh juga disebabkan dikarenkan gerakan ini tidak melibatkan diri dalam politik, dimana gerakan ini fokus untuk menjadikan seorang muslim mempuyai mental yang baik, serta menjadikan seorang muslim yang shaleh. Di Indonesia sendiri pengikut Jama’ah Tabaligh sudah cukup banyak. Seperti yang kita ketehahui banyak masyarakat muslim di Indonesia yang melakukan dakwah, karena masyarakat muslim Indonesia berpikir dengan mereka melakukan dakwah maka mereka akan beramal, dan akan menjadi seorang muslim yang baik dan shaleh sesuai dengan yang diajarkan oleh Muhammad SAW. Keberhasilan Jama’ah Tabaligh juga dikarenakan dimana mereka lebih memilih cara berdakwah dengan cara menghindari kekerasan dan mereka juga sangat menghindari isu politik. Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh juga terjadi pada tahun 1978, dimana gerakan Jama’ah Tabaligh berhasil membangun sebuah Masjid Tabligh di Dewsbury, Inggris yang kemudian menjadi markas besar masyarakat gearkan Jama’ah Tabaligh  yang ada di Eropa.    Markas pusat Jama’ah Tabaligh ada di Nizzamudin, India. Kemudian setiap negara mempunyai markas pusat nasional.[5]  Jamaah Tabligh mudah masuk ke berbagai negara di dunia, karena gerakan ini menjauhkan diri dari dunia politik dan kontroversi-kontroversi politis. Yang lebih menarik, metode dakwah yang digunakan Syekh Maulana Ilyas untuk menyeru manusia kepada Islam terbilang sederhana. Dakwah Jamaah Tabligh berhasil menjangkau semua negara di dunia berkat ketulusan dan kesederhanaan jamaahnya, serta pesan-pesan dakwahnya yang nonkontroversial dan nonsektarian. Tak hanya itu, Jamaah Tabligh unggul dari sisi daya pikat personal para juru dakwahnya.
di Indonesia gerakan Jama’ah Tabaligh masuk pada tahun 1952 di bawah oleh para imigran muslim Asia Selatan, dan gerakan Jama’ah Tabaligh ini juga telah mencapai 27 propinsi di Indonesia.[6]  Salah satu propinsi di Indonesia yang terkena dampak gerakan Jama’ah Tabaligh ialah di Sulawesi Selatan, dan secaar tidak langsung telah menjadikan Makasar sebagai tempat pusta kegiatan gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia. Dampak perubahan  yang diberikan gerakan Jama’ah Tabaligh terhadap masyarakat yang mengikuti gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia khususnya di Makasar, dari suasana yang tidak agamis hingga saat ini menjadi wilayah yang agamis. Cukup banyak anggota masyarakatikut serta dalam kegiatan mereka. Sehingga hampir setiap hari dijumpaikelompok-kelompok Jamaah Tabligh melaksanakan khuruj fi sabilillah untuk melaksanakan dakwah Islamiyah,denganpenekanan pada aspek amar ma’ruf. Berbagai kelompok lapisan masyarakat, mulai dari lapisan bawah, misalnyakelompok tukang becak, penjual keliling dan kelompok-kelompok lainnyamisal, mahasiswa, pegawai negeri sipil, militer dan kepolisian dijadikansasaran dakwah. Hasilnya, banyak anggota masyarakat berubah sikap danperilaku keagamaannya. Harapan Maulana Muhammad Ilyas mendapat respon yang positif dari masyarakat Indonesia. Orang yang pertama sekali yang mengajarkan gerakan Jama’ah Tabaligh ke Maksara ialah orang India. Masjid pertama
yang dikunjungi ialah masjid Nurul Yaqin di Pa’baeng-baeng dan Masjid di Pandang-Pandang Sungguminasa. Sesudah itu, terus berkunjung ke Takalar,dan Jeneponto. Sesudah itu, datang tamu silih berganti dengan tujuan dakwahyang berasal dari berbagai negara. Ada dari Pakistan, Banglades dan India.Yang menjadi pusat kegiatan, pertama Jamaah Tabligh di Makassar ialah perguruan Cokroaminoto di Jl. Pontiku. Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia bukan hanya di Makasar tetapi di Medan juga terdapat pengaruh gerakan jama’ah Tabaligh. Gerakan ini tidak berambisi dalam masalah politik tetapi mengajak manusia untuk taat pada Alloh SWT dan menghidupkan sunnah Rasulullah SAW dengan menjadikan masjid sebagai basis dakwah. Tak heran di Indonesia yang banyak masjid tetapi sepi dari umat dengan kedatangan jamaah ini menjadi makmur dan banyak amalan sunnah yang hidup. Jamaah tabligh selalu mengajak untuk membangun persaudaraan dan silahturahmi tanpa memandang ras dan kedaerahan/negara. Disaat ini orang bersilaturahmi didasarkan kepentingan tertentu saja. Dengan adanya gerakan jamaah tabligh yang mengajak untuk silaturahmi antar sesama muslim seluruh dunia. Gerakan ini disambut baik oleh masyarakat indonesia. Bahkan banyak kalangan tradisional yang ikut dalam gerakan jamaah tabligh masyarakat Indonesia banyak yang tertarik terhadap gerakan Jama’ah Tabaligh dikarenakan gerakan ini di dalam mereka mengajak umat untuk taat pada Alloh dan Rasul Nya mereka lakukan dengan akhlak mulia dan santun. Mereka berdakwah tidak meminta bayaran tetapi malah berkorban sehingga punya militansi yang tinggi.

III.               KESIMPULAN
Gerakan Jama’ah Tabaligh berasal dari India, dari seorang tokoh yang bernama Muhammad Ilyas yang dimana awalnya gerakan ini dibentuk untuk mengubah perilaku manusia muslim yang ada di India  menjadi perilaku yang lebih baik lagi, karena pada saat itu banyak orang-orang muslim yang mengalami kemerosotan mental di India. Gerakan Jamaah Tabaligh merupakan sebuah gerakan yang berasal dari pengalaman keagamaan yang dialami oleh pendirinya kemudian melahirkan suatu bentuk perkumpulan keagamaan yang kemudian gerakani menjadi sebuah gerakan yang besar dan berhasil didunia. Gerakan Jama’ah Tabligh sendiri banyak memikat para pengikutnya diberbagai dunia karena geraka ini hanya berfokus untuk berdakwah dan tidak membicarakan politik, serta gerakan ini tidak menggunakan kekerasan dalam hal dakwah mereka. gerakan Jama’ah Tabaligh sendiri mempunyai damapak yang cukup besar terhadap Indonesia. Di Indonesia sendiri, Makasar dan Medan menjadi salah satu daerah yang menjadi persebaran gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia. Gerakan Jama’ah Tabaligh sudah memenuhi kriteria sebagai sebuah gerakan sosial yang ideal dikaenakan, gerakan ini tidak memiliki isu politik serta tidak menggunakan kekerasan dalam melakukan aksi gerakan mereka, serta gerakan ini juga merupakan hasil dari pengalaman pendirnya yang berkeinginan untuk mengubah orang-orang yang ada di India mempunyai mental yang baik dan islmiah. Jadi keberhasilan Jama’ah Tabaligh di Indonesia cukup pesat, bukan hanya di Makasar saja tetapi Medan juga telah ada gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia, dan masih banyak wilayah-wilayah lain yang ada di Indonesia yang menjadi pengikut gerakan jama’ah Tabaligh. Masyarakat di Indonesia merasa bahwa gerakan Jama’ah Tabaligh merupakan suatu gerakan yang ideal karena mereka tidak menggunkan kekerasan, tidak membicarakan politik, serta gerakan ini tidak memandang status sosial seseorang yang mau bergabung dengan gerakan jama’ah Tabaligh di Indonesia.


REFRENSI.
1.        Yoginder Sikand, Sufisme Pembaru Jamaah Tabligh Kasus Komunitas Meo di Mewat, di India,  Rajawali Press,, Jakarta, 2008, hal 221.
2.        D. Metclaf, Aktivisme Islam Tradisionalis Deoband Tabaligh dan Taliban dalam Dinamika Kontemporer dalam Masyarakat Islam, INIS, Jakarta, 2003, hal 137.
3.        Metclaf, op.cit., hal 139


Keberhasilan  Jama’ah Tabaligh  terhadap gerakan transnasional Islam di Dunia
Eva Susanti Sianturi (1470750020).
Program Studi Hubungan Internasional
Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang, Jakrta Timur
Eva15s.sianturi@gmail.com



Abstract- Now Islam, the West, as well as terrorists become an issue much discussed by each country. This issue was widely discussed after the occurrence tragerdi 9/11 in the United States. We have so many transnational Islamic movement that emerged and much discussed, one of the transnational movement of Islam is Islam Jama'ah Tabaligh transnational movement of Indian origin. According Machasin, Islamic fundamentalist movements often associated with destructive acts, such as bombings in public places and places of worship, as well as suicide bombings. The fundamnetalis, especially Talliban often also be understood as a movement that legalized violence to achieve their goals in the name of religion. Jama'ah Tabaligh own motion even though they have no formal organizations exist, but they possess the followers of this movement has broad, such as Pakistan, Saudi Arabia, even in Indonesia itself has formed a movement Tabaligh Jama'ah.
Keywords-  Transnational Islamic movement, Tablighi Jamaat, Muhammad Ilyas.

I.                    PENDAHULUAN
Islam dan Barat banyak  diperbincangkan pasca terjadinya tragredi 9/11 yaitu pengeboman pada gedung WTC di Amerika Serikat, memberikan impilkasi luas bagi dinamika politik dunia terutama pada hubungan antara Islam dan Barat Di abad ke-20 masyarakat dunia menyaksikan munculnya sejumlahgerakan kebangkitan, revitalisasi, dan pembaruan keagamaan di kalanganumat Islam di berbagai belahan dunia. Salah satu diantaranya, ialah gerakan Jama’ah Tabaligh, yang didirikan oleh Ulama Maulana Muhammad  Ilyas pada tahun  (1885-1944), jebolan madrasah Dar al-Ulum di Deoband, sebuah kota
yang tidak jauh dari Delhi India. Gerakan Jama’ah didirikan oleh Muhammad Iiyas di India. Seperti yang kita ketahui bahwa di India mereka khususnya penganut agama Hindu di Indaia sangat memperhatikan kasta, tetapi berbeda dengan gerakan Jama’ah Tabaligh dimana gerakan ini merangkul semua masyrakat muslim serta  bergerak mulai dari kalangan bawah, tanpa memandang status mereka, serta tanpa memandang ekonomi yang masing-masing mereka miliki. Gerakan Jama’ah Tabligh memiliki tujuan yaitu mendekatkan diri mereka kepada Islam dengan seperti ajaran semula yang diajarakan oleh Nabi Muhammad SAW. [1]  Jamaah Tabaligh sebenarnya bertumbuh dan berkembang dari kalangan Muslim di Asia Selatan, namun pada saat ini hampir disemua wilayah yang berpendudukan muslim Suni, termasuk Indonesia telah aktif secara signifikan di gerakan Jama’ah Tabaligh. Muhammad Ilyas awalnya membuat gerekan ini memiliki tujuan, yaitu ingin memperbaiki mental para muslimin yang pada saat itu lagi mengalami penurunan. Hal ini terbukti dengan banyakanya masjid-masjid yang kosong, tidak dilaksanakannya ibadah wajib, serta banyaknya praktek-praktek kemusyrikan. Muhammad Ilyas juga berpendapat bahawa dengan kembalinya ke ajaran-ajaran Muhammad SAW, maka akan bisa memperbaiki kemerosotan mental muslim, dimana pada saat itu di India banyak sekali masyarakat muslim yang mengalami kemerosotan mental. Maka dari itu Muhammad Ilyas mulai memperbaiki kemeorsotan mental yang terjadi pada masyarakat muslim di India. Dari keadaan terseut Muhammad Ilyas mendirikan sebuah Gerakan Transnasional Islam, di India yang bernama Jama’ah Tabaligh. [2] 
Dalam tulisan ini saya akan memaparkan sebuah permasalahan yaitu, Bagaimana kebershasilan gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia?




II.                  PEMBAHASAN

A.      Sejarah Terbentuknya Gerakan Jama’ah Tabaligh.
Gerakan Jama’ah Tabaligh di dirikan oleh seorang ulama yang bernama Muhammad Ilyas, gerakan ini lahir di India, gerakan ini berasal dari India karena pada saat itu Muhammad Ilyas melihat keadaan masyarakat muslim yang ada di India sedang mengalami kemerosotan mental. Tujuan Muhammad Ilyas mendirikan gerakan ini yaitu ingin menciptakan sistem dakwah baru, yang tidak membedakan antara ahlus-sunnah dan golongan-golongan lainnya dimana gerakan Jama’ah Tabaligh ini membolehkan siapa saja yang ingin bergbaung kedalam gerakan Jama’ah Tabaligh tanpa memandang status. Gerakan Jama’ah Tabaligh mempunyai ciri khusus yaitu dimana para anggotnya sering pergi keluar untuk berdkawah, karena gerakan Jama’ah Tabaligh ini sendiri memliki tujuan berdakwah. Gerakan Jama’ah Tabaligh ini juga berupaya untuk menumbuhkan praktek ritual dan perilaku perseorangan yang berkaitan terhadap ibadah. [3] Ada enam ideologi yang di miliki oleh gerakan Jama’ah Tabaligh yaitu:
1).  yakin terhadap kalimah sayahadat, ‘’Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah’’.
2). shalat khusyuk dan khudu, yaitu shalat dengan konsentrasi batin dan rendah diri dengan mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah.
3).  ilmu ma'adz dzikr, yakni melaksanakan perintah Allah setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan keagungan Allah serta mengikuti cara Rasulullah.
4).  ikramul Muslimin, yakni memuliakan sesama Muslim dengan menunaikan kewajiban pada sesama Muslim tanpa menuntut hak kita ditunaikannya.
5).  tashihun niyah, yakni membersihkan niat dalam beramal semata-mata karena Allah.
6). dakwah dan tabligh, yakni menggunakan diri, harta, dan waktu seperti yang diperintahkan Allah


B.      Keberhasilan Gerakan Jama’ah Tabligh
Gerakana Jama’ah Tabaligh merupakan sebuah gerakan Islam transnasional yang berhasil, walaupun gerakan ini tidak mempunyai organisasi yang formla, tetapi gerakan ini telah mempunyai banyak pengikut di negara-negara lain, seperti di Paksitan, Bangladesh, Arab Saudi, Yordania, Palestina, Libanon, Mesir, Sudan, Iraq, serta Indonesia. Penyebaran ideologi-ideologi Tabaligh yaitu melalui-melalui individu, yaitu dengan cara jika ada salah seorang anggota Tabaligh di tempatkan di sebuah desa maka angggotanya tersebut menyebarkan ideologi mereka melalui masjid di tempat mereka berada, karena gerakan Jama’ah Tabaligh beranggapan bahwa dengan cara seperti itu ajaran mereka dapat berkembang secara meluas dengan efektif.
Kurang dari dua dekade gerakan Tabaligh telah berkembang secara pesat di luar kawasan Asia Selatan. Ribuan Muslim bergabung dengan Syekh Maulana Ilyas untuk menyebarkan pesan Islam di seluruh Mewat -- sebuah dataran tinggi Gangetic di India Utara. Ratusan masjid baru dibangun dan lusinan madrasah didirikan. Perlahan namun pasti, masyarakat Muslim di Mewat mulai menaati ritual-ritual wajib seperti mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa selama Ramadhan, dan melaksanakan haji. Di bawah kepemimpinan Syekh Muhammad Yusuf, Jamaah Tablig mulai mengembangkan aktivitasnya pada 1946. Sejak itulah, jaringan dakwah yang dikembangkan Jamaah Tablig telah mencapai negara-negara di kawasan Asia Barat Daya, Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara. 
Gerakan dakwah Jamaah Tabligh semakin menginternasional di bawah kepemimpinan Syekh Maulana In'amul Hasan. Ia adalah pemimpin ketiga Jamaah Tablig.  Kini, Jamaah Tablig menjadi gerakan Islam yang benar-benar mendunia. Pengaruhnya telah tumbuh secara signifikan mulai abad ke-20 hingga saat ini, khususnya di Asia Selatan dan Asia Tenggara, juga di Afrika dan di antara komunitas-komunitas muslim di Barat. kebanyakan pengikut Jamaah Tabligh di Asia Selatan, berasal dari kelas menengah ke bawah dan dari wilayah-wilayah semi-urban. Gerakan itu juga menarik jumlah pengikut yang sangat besar di kalangan pegawai pemerintah tingkat rendah, kaum profesional, dan guru-guru sekolah[4]. 
Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh sudah terbukti dengan meluasnya persebaran pengikut Jama’ah Tabaligh di dunia internasional. Gerakan Jama’ah Tabaligh tidak menerima dana ataupun donasi dari  siapapun ,untuk menjalankan aktivitasnya Biaya operasional Tabligh dibiayai sendiri oleh pengikutnya. Ada dua prinsip yang sangat fundamental bagi Jamaah Tabligh yaitu tidak melibatkan diri dalam politik praktis dan tidak membahas masalah keagamaan yang bersifat khilafiyah. Keberhasilan Gerakan Jama’ah Tabaligh juga disebabkan dikarenkan gerakan ini tidak melibatkan diri dalam politik, dimana gerakan ini fokus untuk menjadikan seorang muslim mempuyai mental yang baik, serta menjadikan seorang muslim yang shaleh. Di Indonesia sendiri pengikut Jama’ah Tabaligh sudah cukup banyak. Seperti yang kita ketehahui banyak masyarakat muslim di Indonesia yang melakukan dakwah, karena masyarakat muslim Indonesia berpikir dengan mereka melakukan dakwah maka mereka akan beramal, dan akan menjadi seorang muslim yang baik dan shaleh sesuai dengan yang diajarkan oleh Muhammad SAW. Keberhasilan Jama’ah Tabaligh juga dikarenakan dimana mereka lebih memilih cara berdakwah dengan cara menghindari kekerasan dan mereka juga sangat menghindari isu politik. Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh juga terjadi pada tahun 1978, dimana gerakan Jama’ah Tabaligh berhasil membangun sebuah Masjid Tabligh di Dewsbury, Inggris yang kemudian menjadi markas besar masyarakat gearkan Jama’ah Tabaligh  yang ada di Eropa.    Markas pusat Jama’ah Tabaligh ada di Nizzamudin, India. Kemudian setiap negara mempunyai markas pusat nasional.[5]  Jamaah Tabligh mudah masuk ke berbagai negara di dunia, karena gerakan ini menjauhkan diri dari dunia politik dan kontroversi-kontroversi politis. Yang lebih menarik, metode dakwah yang digunakan Syekh Maulana Ilyas untuk menyeru manusia kepada Islam terbilang sederhana. Dakwah Jamaah Tabligh berhasil menjangkau semua negara di dunia berkat ketulusan dan kesederhanaan jamaahnya, serta pesan-pesan dakwahnya yang nonkontroversial dan nonsektarian. Tak hanya itu, Jamaah Tabligh unggul dari sisi daya pikat personal para juru dakwahnya.
di Indonesia gerakan Jama’ah Tabaligh masuk pada tahun 1952 di bawah oleh para imigran muslim Asia Selatan, dan gerakan Jama’ah Tabaligh ini juga telah mencapai 27 propinsi di Indonesia.[6]  Salah satu propinsi di Indonesia yang terkena dampak gerakan Jama’ah Tabaligh ialah di Sulawesi Selatan, dan secaar tidak langsung telah menjadikan Makasar sebagai tempat pusta kegiatan gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia. Dampak perubahan  yang diberikan gerakan Jama’ah Tabaligh terhadap masyarakat yang mengikuti gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia khususnya di Makasar, dari suasana yang tidak agamis hingga saat ini menjadi wilayah yang agamis. Cukup banyak anggota masyarakatikut serta dalam kegiatan mereka. Sehingga hampir setiap hari dijumpaikelompok-kelompok Jamaah Tabligh melaksanakan khuruj fi sabilillah untuk melaksanakan dakwah Islamiyah,denganpenekanan pada aspek amar ma’ruf. Berbagai kelompok lapisan masyarakat, mulai dari lapisan bawah, misalnyakelompok tukang becak, penjual keliling dan kelompok-kelompok lainnyamisal, mahasiswa, pegawai negeri sipil, militer dan kepolisian dijadikansasaran dakwah. Hasilnya, banyak anggota masyarakat berubah sikap danperilaku keagamaannya. Harapan Maulana Muhammad Ilyas mendapat respon yang positif dari masyarakat Indonesia. Orang yang pertama sekali yang mengajarkan gerakan Jama’ah Tabaligh ke Maksara ialah orang India. Masjid pertama
yang dikunjungi ialah masjid Nurul Yaqin di Pa’baeng-baeng dan Masjid di Pandang-Pandang Sungguminasa. Sesudah itu, terus berkunjung ke Takalar,dan Jeneponto. Sesudah itu, datang tamu silih berganti dengan tujuan dakwahyang berasal dari berbagai negara. Ada dari Pakistan, Banglades dan India.Yang menjadi pusat kegiatan, pertama Jamaah Tabligh di Makassar ialah perguruan Cokroaminoto di Jl. Pontiku. Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia bukan hanya di Makasar tetapi di Medan juga terdapat pengaruh gerakan jama’ah Tabaligh. Gerakan ini tidak berambisi dalam masalah politik tetapi mengajak manusia untuk taat pada Alloh SWT dan menghidupkan sunnah Rasulullah SAW dengan menjadikan masjid sebagai basis dakwah. Tak heran di Indonesia yang banyak masjid tetapi sepi dari umat dengan kedatangan jamaah ini menjadi makmur dan banyak amalan sunnah yang hidup. Jamaah tabligh selalu mengajak untuk membangun persaudaraan dan silahturahmi tanpa memandang ras dan kedaerahan/negara. Disaat ini orang bersilaturahmi didasarkan kepentingan tertentu saja. Dengan adanya gerakan jamaah tabligh yang mengajak untuk silaturahmi antar sesama muslim seluruh dunia. Gerakan ini disambut baik oleh masyarakat indonesia. Bahkan banyak kalangan tradisional yang ikut dalam gerakan jamaah tabligh masyarakat Indonesia banyak yang tertarik terhadap gerakan Jama’ah Tabaligh dikarenakan gerakan ini di dalam mereka mengajak umat untuk taat pada Alloh dan Rasul Nya mereka lakukan dengan akhlak mulia dan santun. Mereka berdakwah tidak meminta bayaran tetapi malah berkorban sehingga punya militansi yang tinggi.

III.               KESIMPULAN
Gerakan Jama’ah Tabaligh berasal dari India, dari seorang tokoh yang bernama Muhammad Ilyas yang dimana awalnya gerakan ini dibentuk untuk mengubah perilaku manusia muslim yang ada di India  menjadi perilaku yang lebih baik lagi, karena pada saat itu banyak orang-orang muslim yang mengalami kemerosotan mental di India. Gerakan Jamaah Tabaligh merupakan sebuah gerakan yang berasal dari pengalaman keagamaan yang dialami oleh pendirinya kemudian melahirkan suatu bentuk perkumpulan keagamaan yang kemudian gerakani menjadi sebuah gerakan yang besar dan berhasil didunia. Gerakan Jama’ah Tabligh sendiri banyak memikat para pengikutnya diberbagai dunia karena geraka ini hanya berfokus untuk berdakwah dan tidak membicarakan politik, serta gerakan ini tidak menggunakan kekerasan dalam hal dakwah mereka. gerakan Jama’ah Tabaligh sendiri mempunyai damapak yang cukup besar terhadap Indonesia. Di Indonesia sendiri, Makasar dan Medan menjadi salah satu daerah yang menjadi persebaran gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia. Gerakan Jama’ah Tabaligh sudah memenuhi kriteria sebagai sebuah gerakan sosial yang ideal dikaenakan, gerakan ini tidak memiliki isu politik serta tidak menggunakan kekerasan dalam melakukan aksi gerakan mereka, serta gerakan ini juga merupakan hasil dari pengalaman pendirnya yang berkeinginan untuk mengubah orang-orang yang ada di India mempunyai mental yang baik dan islmiah. Jadi keberhasilan Jama’ah Tabaligh di Indonesia cukup pesat, bukan hanya di Makasar saja tetapi Medan juga telah ada gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia, dan masih banyak wilayah-wilayah lain yang ada di Indonesia yang menjadi pengikut gerakan jama’ah Tabaligh. Masyarakat di Indonesia merasa bahwa gerakan Jama’ah Tabaligh merupakan suatu gerakan yang ideal karena mereka tidak menggunkan kekerasan, tidak membicarakan politik, serta gerakan ini tidak memandang status sosial seseorang yang mau bergabung dengan gerakan jama’ah Tabaligh di Indonesia.


REFRENSI.
1.        Yoginder Sikand, Sufisme Pembaru Jamaah Tabligh Kasus Komunitas Meo di Mewat, di India,  Rajawali Press,, Jakarta, 2008, hal 221.
2.        D. Metclaf, Aktivisme Islam Tradisionalis Deoband Tabaligh dan Taliban dalam Dinamika Kontemporer dalam Masyarakat Islam, INIS, Jakarta, 2003, hal 137.
3.        Metclaf, op.cit., hal 139

 Keberhasilan  Jama’ah Tabaligh  terhadap gerakan transnasional Islam di Dunia
Eva Susanti Sianturi (1470750020).
Program Studi Hubungan Internasional
Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang, Jakrta Timur
Eva15s.sianturi@gmail.com


Abstract- Now Islam, the West, as well as terrorists become an issue much discussed by each country. This issue was widely discussed after the occurrence tragerdi 9/11 in the United States. We have so many transnational Islamic movement that emerged and much discussed, one of the transnational movement of Islam is Islam Jama'ah Tabaligh transnational movement of Indian origin. According Machasin, Islamic fundamentalist movements often associated with destructive acts, such as bombings in public places and places of worship, as well as suicide bombings. The fundamnetalis, especially Talliban often also be understood as a movement that legalized violence to achieve their goals in the name of religion. Jama'ah Tabaligh own motion even though they have no formal organizations exist, but they possess the followers of this movement has broad, such as Pakistan, Saudi Arabia, even in Indonesia itself has formed a movement Tabaligh Jama'ah.
Keywords-  Transnational Islamic movement, Tablighi Jamaat, Muhammad Ilyas.

I.                    PENDAHULUAN
Islam dan Barat banyak  diperbincangkan pasca terjadinya tragredi 9/11 yaitu pengeboman pada gedung WTC di Amerika Serikat, memberikan impilkasi luas bagi dinamika politik dunia terutama pada hubungan antara Islam dan Barat Di abad ke-20 masyarakat dunia menyaksikan munculnya sejumlahgerakan kebangkitan, revitalisasi, dan pembaruan keagamaan di kalanganumat Islam di berbagai belahan dunia. Salah satu diantaranya, ialah gerakan Jama’ah Tabaligh, yang didirikan oleh Ulama Maulana Muhammad  Ilyas pada tahun  (1885-1944), jebolan madrasah Dar al-Ulum di Deoband, sebuah kota
yang tidak jauh dari Delhi India. Gerakan Jama’ah didirikan oleh Muhammad Iiyas di India. Seperti yang kita ketahui bahwa di India mereka khususnya penganut agama Hindu di Indaia sangat memperhatikan kasta, tetapi berbeda dengan gerakan Jama’ah Tabaligh dimana gerakan ini merangkul semua masyrakat muslim serta  bergerak mulai dari kalangan bawah, tanpa memandang status mereka, serta tanpa memandang ekonomi yang masing-masing mereka miliki. Gerakan Jama’ah Tabligh memiliki tujuan yaitu mendekatkan diri mereka kepada Islam dengan seperti ajaran semula yang diajarakan oleh Nabi Muhammad SAW. [1]  Jamaah Tabaligh sebenarnya bertumbuh dan berkembang dari kalangan Muslim di Asia Selatan, namun pada saat ini hampir disemua wilayah yang berpendudukan muslim Suni, termasuk Indonesia telah aktif secara signifikan di gerakan Jama’ah Tabaligh. Muhammad Ilyas awalnya membuat gerekan ini memiliki tujuan, yaitu ingin memperbaiki mental para muslimin yang pada saat itu lagi mengalami penurunan. Hal ini terbukti dengan banyakanya masjid-masjid yang kosong, tidak dilaksanakannya ibadah wajib, serta banyaknya praktek-praktek kemusyrikan. Muhammad Ilyas juga berpendapat bahawa dengan kembalinya ke ajaran-ajaran Muhammad SAW, maka akan bisa memperbaiki kemerosotan mental muslim, dimana pada saat itu di India banyak sekali masyarakat muslim yang mengalami kemerosotan mental. Maka dari itu Muhammad Ilyas mulai memperbaiki kemeorsotan mental yang terjadi pada masyarakat muslim di India. Dari keadaan terseut Muhammad Ilyas mendirikan sebuah Gerakan Transnasional Islam, di India yang bernama Jama’ah Tabaligh. [2] 
Dalam tulisan ini saya akan memaparkan sebuah permasalahan yaitu, Bagaimana kebershasilan gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia?




II.                  PEMBAHASAN

A.      Sejarah Terbentuknya Gerakan Jama’ah Tabaligh.
Gerakan Jama’ah Tabaligh di dirikan oleh seorang ulama yang bernama Muhammad Ilyas, gerakan ini lahir di India, gerakan ini berasal dari India karena pada saat itu Muhammad Ilyas melihat keadaan masyarakat muslim yang ada di India sedang mengalami kemerosotan mental. Tujuan Muhammad Ilyas mendirikan gerakan ini yaitu ingin menciptakan sistem dakwah baru, yang tidak membedakan antara ahlus-sunnah dan golongan-golongan lainnya dimana gerakan Jama’ah Tabaligh ini membolehkan siapa saja yang ingin bergbaung kedalam gerakan Jama’ah Tabaligh tanpa memandang status. Gerakan Jama’ah Tabaligh mempunyai ciri khusus yaitu dimana para anggotnya sering pergi keluar untuk berdkawah, karena gerakan Jama’ah Tabaligh ini sendiri memliki tujuan berdakwah. Gerakan Jama’ah Tabaligh ini juga berupaya untuk menumbuhkan praktek ritual dan perilaku perseorangan yang berkaitan terhadap ibadah. [3] Ada enam ideologi yang di miliki oleh gerakan Jama’ah Tabaligh yaitu:
1).  yakin terhadap kalimah sayahadat, ‘’Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah’’.
2). shalat khusyuk dan khudu, yaitu shalat dengan konsentrasi batin dan rendah diri dengan mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah.
3).  ilmu ma'adz dzikr, yakni melaksanakan perintah Allah setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan keagungan Allah serta mengikuti cara Rasulullah.
4).  ikramul Muslimin, yakni memuliakan sesama Muslim dengan menunaikan kewajiban pada sesama Muslim tanpa menuntut hak kita ditunaikannya.
5).  tashihun niyah, yakni membersihkan niat dalam beramal semata-mata karena Allah.
6). dakwah dan tabligh, yakni menggunakan diri, harta, dan waktu seperti yang diperintahkan Allah


B.      Keberhasilan Gerakan Jama’ah Tabligh
Gerakana Jama’ah Tabaligh merupakan sebuah gerakan Islam transnasional yang berhasil, walaupun gerakan ini tidak mempunyai organisasi yang formla, tetapi gerakan ini telah mempunyai banyak pengikut di negara-negara lain, seperti di Paksitan, Bangladesh, Arab Saudi, Yordania, Palestina, Libanon, Mesir, Sudan, Iraq, serta Indonesia. Penyebaran ideologi-ideologi Tabaligh yaitu melalui-melalui individu, yaitu dengan cara jika ada salah seorang anggota Tabaligh di tempatkan di sebuah desa maka angggotanya tersebut menyebarkan ideologi mereka melalui masjid di tempat mereka berada, karena gerakan Jama’ah Tabaligh beranggapan bahwa dengan cara seperti itu ajaran mereka dapat berkembang secara meluas dengan efektif.
Kurang dari dua dekade gerakan Tabaligh telah berkembang secara pesat di luar kawasan Asia Selatan. Ribuan Muslim bergabung dengan Syekh Maulana Ilyas untuk menyebarkan pesan Islam di seluruh Mewat -- sebuah dataran tinggi Gangetic di India Utara. Ratusan masjid baru dibangun dan lusinan madrasah didirikan. Perlahan namun pasti, masyarakat Muslim di Mewat mulai menaati ritual-ritual wajib seperti mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa selama Ramadhan, dan melaksanakan haji. Di bawah kepemimpinan Syekh Muhammad Yusuf, Jamaah Tablig mulai mengembangkan aktivitasnya pada 1946. Sejak itulah, jaringan dakwah yang dikembangkan Jamaah Tablig telah mencapai negara-negara di kawasan Asia Barat Daya, Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara. 
Gerakan dakwah Jamaah Tabligh semakin menginternasional di bawah kepemimpinan Syekh Maulana In'amul Hasan. Ia adalah pemimpin ketiga Jamaah Tablig.  Kini, Jamaah Tablig menjadi gerakan Islam yang benar-benar mendunia. Pengaruhnya telah tumbuh secara signifikan mulai abad ke-20 hingga saat ini, khususnya di Asia Selatan dan Asia Tenggara, juga di Afrika dan di antara komunitas-komunitas muslim di Barat. kebanyakan pengikut Jamaah Tabligh di Asia Selatan, berasal dari kelas menengah ke bawah dan dari wilayah-wilayah semi-urban. Gerakan itu juga menarik jumlah pengikut yang sangat besar di kalangan pegawai pemerintah tingkat rendah, kaum profesional, dan guru-guru sekolah[4]. 
Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh sudah terbukti dengan meluasnya persebaran pengikut Jama’ah Tabaligh di dunia internasional. Gerakan Jama’ah Tabaligh tidak menerima dana ataupun donasi dari  siapapun ,untuk menjalankan aktivitasnya Biaya operasional Tabligh dibiayai sendiri oleh pengikutnya. Ada dua prinsip yang sangat fundamental bagi Jamaah Tabligh yaitu tidak melibatkan diri dalam politik praktis dan tidak membahas masalah keagamaan yang bersifat khilafiyah. Keberhasilan Gerakan Jama’ah Tabaligh juga disebabkan dikarenkan gerakan ini tidak melibatkan diri dalam politik, dimana gerakan ini fokus untuk menjadikan seorang muslim mempuyai mental yang baik, serta menjadikan seorang muslim yang shaleh. Di Indonesia sendiri pengikut Jama’ah Tabaligh sudah cukup banyak. Seperti yang kita ketehahui banyak masyarakat muslim di Indonesia yang melakukan dakwah, karena masyarakat muslim Indonesia berpikir dengan mereka melakukan dakwah maka mereka akan beramal, dan akan menjadi seorang muslim yang baik dan shaleh sesuai dengan yang diajarkan oleh Muhammad SAW. Keberhasilan Jama’ah Tabaligh juga dikarenakan dimana mereka lebih memilih cara berdakwah dengan cara menghindari kekerasan dan mereka juga sangat menghindari isu politik. Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh juga terjadi pada tahun 1978, dimana gerakan Jama’ah Tabaligh berhasil membangun sebuah Masjid Tabligh di Dewsbury, Inggris yang kemudian menjadi markas besar masyarakat gearkan Jama’ah Tabaligh  yang ada di Eropa.    Markas pusat Jama’ah Tabaligh ada di Nizzamudin, India. Kemudian setiap negara mempunyai markas pusat nasional.[5]  Jamaah Tabligh mudah masuk ke berbagai negara di dunia, karena gerakan ini menjauhkan diri dari dunia politik dan kontroversi-kontroversi politis. Yang lebih menarik, metode dakwah yang digunakan Syekh Maulana Ilyas untuk menyeru manusia kepada Islam terbilang sederhana. Dakwah Jamaah Tabligh berhasil menjangkau semua negara di dunia berkat ketulusan dan kesederhanaan jamaahnya, serta pesan-pesan dakwahnya yang nonkontroversial dan nonsektarian. Tak hanya itu, Jamaah Tabligh unggul dari sisi daya pikat personal para juru dakwahnya.
di Indonesia gerakan Jama’ah Tabaligh masuk pada tahun 1952 di bawah oleh para imigran muslim Asia Selatan, dan gerakan Jama’ah Tabaligh ini juga telah mencapai 27 propinsi di Indonesia.[6]  Salah satu propinsi di Indonesia yang terkena dampak gerakan Jama’ah Tabaligh ialah di Sulawesi Selatan, dan secaar tidak langsung telah menjadikan Makasar sebagai tempat pusta kegiatan gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia. Dampak perubahan  yang diberikan gerakan Jama’ah Tabaligh terhadap masyarakat yang mengikuti gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia khususnya di Makasar, dari suasana yang tidak agamis hingga saat ini menjadi wilayah yang agamis. Cukup banyak anggota masyarakatikut serta dalam kegiatan mereka. Sehingga hampir setiap hari dijumpaikelompok-kelompok Jamaah Tabligh melaksanakan khuruj fi sabilillah untuk melaksanakan dakwah Islamiyah,denganpenekanan pada aspek amar ma’ruf. Berbagai kelompok lapisan masyarakat, mulai dari lapisan bawah, misalnyakelompok tukang becak, penjual keliling dan kelompok-kelompok lainnyamisal, mahasiswa, pegawai negeri sipil, militer dan kepolisian dijadikansasaran dakwah. Hasilnya, banyak anggota masyarakat berubah sikap danperilaku keagamaannya. Harapan Maulana Muhammad Ilyas mendapat respon yang positif dari masyarakat Indonesia. Orang yang pertama sekali yang mengajarkan gerakan Jama’ah Tabaligh ke Maksara ialah orang India. Masjid pertama
yang dikunjungi ialah masjid Nurul Yaqin di Pa’baeng-baeng dan Masjid di Pandang-Pandang Sungguminasa. Sesudah itu, terus berkunjung ke Takalar,dan Jeneponto. Sesudah itu, datang tamu silih berganti dengan tujuan dakwahyang berasal dari berbagai negara. Ada dari Pakistan, Banglades dan India.Yang menjadi pusat kegiatan, pertama Jamaah Tabligh di Makassar ialah perguruan Cokroaminoto di Jl. Pontiku. Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia bukan hanya di Makasar tetapi di Medan juga terdapat pengaruh gerakan jama’ah Tabaligh. Gerakan ini tidak berambisi dalam masalah politik tetapi mengajak manusia untuk taat pada Alloh SWT dan menghidupkan sunnah Rasulullah SAW dengan menjadikan masjid sebagai basis dakwah. Tak heran di Indonesia yang banyak masjid tetapi sepi dari umat dengan kedatangan jamaah ini menjadi makmur dan banyak amalan sunnah yang hidup. Jamaah tabligh selalu mengajak untuk membangun persaudaraan dan silahturahmi tanpa memandang ras dan kedaerahan/negara. Disaat ini orang bersilaturahmi didasarkan kepentingan tertentu saja. Dengan adanya gerakan jamaah tabligh yang mengajak untuk silaturahmi antar sesama muslim seluruh dunia. Gerakan ini disambut baik oleh masyarakat indonesia. Bahkan banyak kalangan tradisional yang ikut dalam gerakan jamaah tabligh masyarakat Indonesia banyak yang tertarik terhadap gerakan Jama’ah Tabaligh dikarenakan gerakan ini di dalam mereka mengajak umat untuk taat pada Alloh dan Rasul Nya mereka lakukan dengan akhlak mulia dan santun. Mereka berdakwah tidak meminta bayaran tetapi malah berkorban sehingga punya militansi yang tinggi.

III.               KESIMPULAN
Gerakan Jama’ah Tabaligh berasal dari India, dari seorang tokoh yang bernama Muhammad Ilyas yang dimana awalnya gerakan ini dibentuk untuk mengubah perilaku manusia muslim yang ada di India  menjadi perilaku yang lebih baik lagi, karena pada saat itu banyak orang-orang muslim yang mengalami kemerosotan mental di India. Gerakan Jamaah Tabaligh merupakan sebuah gerakan yang berasal dari pengalaman keagamaan yang dialami oleh pendirinya kemudian melahirkan suatu bentuk perkumpulan keagamaan yang kemudian gerakani menjadi sebuah gerakan yang besar dan berhasil didunia. Gerakan Jama’ah Tabligh sendiri banyak memikat para pengikutnya diberbagai dunia karena geraka ini hanya berfokus untuk berdakwah dan tidak membicarakan politik, serta gerakan ini tidak menggunakan kekerasan dalam hal dakwah mereka. gerakan Jama’ah Tabaligh sendiri mempunyai damapak yang cukup besar terhadap Indonesia. Di Indonesia sendiri, Makasar dan Medan menjadi salah satu daerah yang menjadi persebaran gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia. Gerakan Jama’ah Tabaligh sudah memenuhi kriteria sebagai sebuah gerakan sosial yang ideal dikaenakan, gerakan ini tidak memiliki isu politik serta tidak menggunakan kekerasan dalam melakukan aksi gerakan mereka, serta gerakan ini juga merupakan hasil dari pengalaman pendirnya yang berkeinginan untuk mengubah orang-orang yang ada di India mempunyai mental yang baik dan islmiah. Jadi keberhasilan Jama’ah Tabaligh di Indonesia cukup pesat, bukan hanya di Makasar saja tetapi Medan juga telah ada gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia, dan masih banyak wilayah-wilayah lain yang ada di Indonesia yang menjadi pengikut gerakan jama’ah Tabaligh. Masyarakat di Indonesia merasa bahwa gerakan Jama’ah Tabaligh merupakan suatu gerakan yang ideal karena mereka tidak menggunkan kekerasan, tidak membicarakan politik, serta gerakan ini tidak memandang status sosial seseorang yang mau bergabung dengan gerakan jama’ah Tabaligh di Indonesia.


REFRENSI.
1.        Yoginder Sikand, Sufisme Pembaru Jamaah Tabligh Kasus Komunitas Meo di Mewat, di India,  Rajawali Press,, Jakarta, 2008, hal 221.
2.        D. Metclaf, Aktivisme Islam Tradisionalis Deoband Tabaligh dan Taliban dalam Dinamika Kontemporer dalam Masyarakat Islam, INIS, Jakarta, 2003, hal 137.
3.        Metclaf, op.cit., hal 139