Keberhasilan Jama’ah Tabaligh terhadap gerakan transnasional Islam di Dunia
Eva Susanti Sianturi (1470750020).
Program Studi Hubungan
Internasional
Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang,
Jakrta Timur
Eva15s.sianturi@gmail.com
Abstract- Now Islam, the West, as well as terrorists
become an issue much discussed by each country. This issue was widely discussed
after the occurrence tragerdi 9/11 in the United States. We have so many
transnational Islamic movement that emerged and much discussed, one of the
transnational movement of Islam is Islam Jama'ah Tabaligh transnational
movement of Indian origin. According Machasin, Islamic fundamentalist movements
often associated with destructive acts, such as bombings in public places and
places of worship, as well as suicide bombings. The fundamnetalis, especially
Talliban often also be understood as a movement that legalized violence to
achieve their goals in the name of religion. Jama'ah Tabaligh own motion even
though they have no formal organizations exist, but they possess the followers
of this movement has broad, such as Pakistan, Saudi Arabia, even in Indonesia
itself has formed a movement Tabaligh Jama'ah.
Keywords- Transnational
Islamic movement, Tablighi Jamaat, Muhammad Ilyas.
I.
PENDAHULUAN
Islam dan Barat
banyak diperbincangkan pasca terjadinya
tragredi 9/11 yaitu pengeboman pada gedung WTC di Amerika Serikat, memberikan
impilkasi luas bagi dinamika politik dunia terutama pada hubungan antara Islam
dan Barat Di abad ke-20 masyarakat dunia menyaksikan munculnya sejumlahgerakan
kebangkitan, revitalisasi, dan pembaruan keagamaan di kalanganumat Islam di
berbagai belahan dunia. Salah satu diantaranya, ialah gerakan Jama’ah Tabaligh, yang didirikan
oleh Ulama Maulana Muhammad Ilyas pada
tahun (1885-1944), jebolan madrasah Dar
al-Ulum di Deoband, sebuah kota
yang tidak jauh
dari Delhi India.
Gerakan Jama’ah didirikan oleh Muhammad Iiyas di India. Seperti yang kita
ketahui bahwa di India mereka khususnya penganut agama Hindu di Indaia sangat
memperhatikan kasta, tetapi berbeda dengan gerakan Jama’ah Tabaligh dimana
gerakan ini merangkul semua masyrakat muslim serta bergerak mulai dari kalangan bawah, tanpa
memandang status mereka, serta tanpa memandang ekonomi yang masing-masing
mereka miliki. Gerakan Jama’ah Tabligh memiliki tujuan yaitu mendekatkan diri
mereka kepada Islam dengan seperti ajaran semula yang diajarakan oleh Nabi
Muhammad SAW. [1] Jamaah Tabaligh
sebenarnya bertumbuh dan berkembang dari kalangan Muslim di Asia Selatan, namun
pada saat ini hampir disemua wilayah yang berpendudukan muslim Suni, termasuk
Indonesia telah aktif secara signifikan di gerakan Jama’ah Tabaligh. Muhammad
Ilyas awalnya membuat gerekan ini memiliki tujuan, yaitu ingin memperbaiki
mental para muslimin yang pada saat itu lagi mengalami penurunan. Hal ini
terbukti dengan banyakanya masjid-masjid yang kosong, tidak dilaksanakannya
ibadah wajib, serta banyaknya praktek-praktek kemusyrikan. Muhammad Ilyas juga
berpendapat bahawa dengan kembalinya ke ajaran-ajaran Muhammad SAW, maka akan bisa
memperbaiki kemerosotan mental muslim, dimana pada saat itu di India banyak
sekali masyarakat muslim yang mengalami kemerosotan mental. Maka dari itu
Muhammad Ilyas mulai memperbaiki kemeorsotan mental yang terjadi pada
masyarakat muslim di India. Dari keadaan terseut Muhammad Ilyas mendirikan
sebuah Gerakan Transnasional Islam, di India yang bernama Jama’ah Tabaligh. [2]
Dalam tulisan ini
saya akan memaparkan sebuah permasalahan yaitu, Bagaimana kebershasilan gerakan
Jama’ah Tabaligh di Indonesia?
II.
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Terbentuknya Gerakan Jama’ah
Tabaligh.
Gerakan Jama’ah Tabaligh di dirikan
oleh seorang ulama yang bernama Muhammad Ilyas, gerakan ini lahir di India,
gerakan ini berasal dari India karena pada saat itu Muhammad Ilyas melihat keadaan
masyarakat muslim yang ada di India sedang mengalami kemerosotan mental. Tujuan
Muhammad Ilyas mendirikan gerakan ini yaitu ingin menciptakan sistem dakwah
baru, yang tidak membedakan antara ahlus-sunnah dan golongan-golongan lainnya
dimana gerakan Jama’ah Tabaligh ini membolehkan siapa saja yang ingin bergbaung
kedalam gerakan Jama’ah Tabaligh tanpa memandang status. Gerakan Jama’ah
Tabaligh mempunyai ciri khusus yaitu dimana para anggotnya sering pergi keluar
untuk berdkawah, karena gerakan Jama’ah Tabaligh ini sendiri memliki tujuan
berdakwah. Gerakan Jama’ah Tabaligh ini juga berupaya untuk menumbuhkan praktek
ritual dan perilaku perseorangan yang berkaitan terhadap ibadah. [3] Ada enam
ideologi yang di miliki oleh gerakan Jama’ah Tabaligh yaitu:
1). yakin terhadap kalimah sayahadat, ‘’Tiada
Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah’’.
2). shalat khusyuk dan
khudu, yaitu shalat dengan konsentrasi batin dan rendah diri dengan mengikuti
cara yang dicontohkan Rasulullah.
3). ilmu ma'adz dzikr, yakni melaksanakan perintah
Allah setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan keagungan Allah serta
mengikuti cara Rasulullah.
4). ikramul Muslimin, yakni memuliakan sesama
Muslim dengan menunaikan kewajiban pada sesama Muslim tanpa menuntut hak kita
ditunaikannya.
5). tashihun niyah, yakni membersihkan niat dalam
beramal semata-mata karena Allah.
6). dakwah dan tabligh, yakni menggunakan diri, harta, dan waktu seperti yang
diperintahkan Allah.
B.
Keberhasilan Gerakan Jama’ah Tabligh
Gerakana Jama’ah Tabaligh merupakan
sebuah gerakan Islam transnasional yang berhasil, walaupun gerakan ini tidak
mempunyai organisasi yang formla, tetapi gerakan ini telah mempunyai banyak
pengikut di negara-negara lain, seperti di Paksitan, Bangladesh, Arab Saudi,
Yordania, Palestina, Libanon, Mesir, Sudan, Iraq, serta Indonesia. Penyebaran
ideologi-ideologi Tabaligh yaitu melalui-melalui individu, yaitu dengan cara
jika ada salah seorang anggota Tabaligh di tempatkan di sebuah desa maka
angggotanya tersebut menyebarkan ideologi mereka melalui masjid di tempat
mereka berada, karena gerakan Jama’ah Tabaligh beranggapan bahwa dengan cara
seperti itu ajaran mereka dapat berkembang secara meluas dengan efektif.
Kurang dari dua dekade gerakan
Tabaligh telah berkembang secara pesat di luar kawasan Asia Selatan. Ribuan Muslim
bergabung dengan Syekh Maulana Ilyas untuk menyebarkan pesan Islam di seluruh
Mewat -- sebuah dataran tinggi Gangetic di India Utara. Ratusan masjid baru
dibangun dan lusinan madrasah didirikan. Perlahan namun pasti, masyarakat
Muslim di Mewat mulai menaati ritual-ritual wajib seperti mendirikan shalat,
membayar zakat, berpuasa selama Ramadhan, dan melaksanakan haji. Di bawah kepemimpinan Syekh Muhammad
Yusuf, Jamaah Tablig mulai mengembangkan aktivitasnya pada 1946. Sejak itulah,
jaringan dakwah yang dikembangkan Jamaah Tablig telah mencapai negara-negara di
kawasan Asia Barat Daya, Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan
Amerika Utara.
Gerakan dakwah Jamaah Tabligh semakin menginternasional di bawah kepemimpinan
Syekh Maulana In'amul Hasan. Ia adalah pemimpin ketiga Jamaah Tablig.
Kini, Jamaah Tablig menjadi gerakan Islam yang benar-benar mendunia.
Pengaruhnya telah tumbuh secara signifikan mulai abad ke-20 hingga saat ini, khususnya
di Asia Selatan dan Asia Tenggara, juga di Afrika dan di antara
komunitas-komunitas muslim di Barat. kebanyakan pengikut Jamaah Tabligh di Asia
Selatan, berasal dari kelas menengah ke bawah dan dari wilayah-wilayah
semi-urban. Gerakan itu juga menarik jumlah pengikut yang sangat besar di
kalangan pegawai pemerintah tingkat rendah, kaum profesional, dan guru-guru
sekolah[4].
Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh sudah terbukti dengan
meluasnya persebaran pengikut Jama’ah Tabaligh di dunia internasional. Gerakan
Jama’ah Tabaligh tidak menerima dana ataupun donasi dari siapapun ,untuk
menjalankan aktivitasnya Biaya operasional Tabligh dibiayai sendiri oleh
pengikutnya. Ada dua prinsip yang sangat fundamental bagi Jamaah Tabligh
yaitu tidak melibatkan diri dalam politik praktis dan tidak membahas masalah
keagamaan yang bersifat khilafiyah.
Keberhasilan Gerakan Jama’ah Tabaligh juga disebabkan dikarenkan gerakan ini
tidak melibatkan diri dalam politik, dimana gerakan ini fokus untuk menjadikan
seorang muslim mempuyai mental yang baik, serta menjadikan seorang muslim yang
shaleh. Di Indonesia sendiri pengikut Jama’ah Tabaligh sudah cukup banyak.
Seperti yang kita ketehahui banyak masyarakat muslim di Indonesia yang
melakukan dakwah, karena masyarakat muslim Indonesia berpikir dengan mereka
melakukan dakwah maka mereka akan beramal, dan akan menjadi seorang muslim yang
baik dan shaleh sesuai dengan yang diajarkan oleh Muhammad SAW. Keberhasilan
Jama’ah Tabaligh juga dikarenakan dimana mereka lebih memilih cara berdakwah
dengan cara menghindari kekerasan dan mereka juga sangat menghindari isu politik.
Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh juga terjadi pada tahun 1978, dimana
gerakan Jama’ah Tabaligh berhasil membangun sebuah Masjid
Tabligh di Dewsbury,
Inggris yang kemudian menjadi markas besar masyarakat gearkan Jama’ah Tabaligh yang ada di Eropa. Markas
pusat Jama’ah Tabaligh ada di Nizzamudin, India. Kemudian setiap negara
mempunyai markas pusat nasional.[5] Jamaah Tabligh mudah masuk ke berbagai
negara di dunia, karena gerakan ini menjauhkan diri dari dunia politik dan kontroversi-kontroversi
politis. Yang lebih menarik, metode dakwah yang digunakan Syekh Maulana Ilyas
untuk menyeru manusia kepada Islam terbilang sederhana. Dakwah
Jamaah Tabligh berhasil menjangkau semua negara di dunia berkat ketulusan dan
kesederhanaan jamaahnya, serta pesan-pesan dakwahnya yang nonkontroversial dan
nonsektarian. Tak hanya itu, Jamaah Tabligh unggul dari sisi daya pikat
personal para juru dakwahnya.
di Indonesia gerakan Jama’ah Tabaligh
masuk pada tahun 1952 di bawah oleh para imigran muslim Asia Selatan, dan
gerakan Jama’ah Tabaligh ini juga telah mencapai 27 propinsi di Indonesia.[6] Salah satu propinsi di Indonesia yang terkena
dampak gerakan Jama’ah Tabaligh ialah di Sulawesi Selatan, dan secaar tidak
langsung telah menjadikan Makasar sebagai tempat pusta kegiatan gerakan Jama’ah
Tabaligh di Indonesia. Dampak perubahan
yang diberikan gerakan Jama’ah Tabaligh terhadap masyarakat yang
mengikuti gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia khususnya di Makasar, dari
suasana yang tidak agamis hingga saat ini menjadi wilayah yang agamis. Cukup banyak
anggota masyarakatikut serta dalam kegiatan mereka. Sehingga hampir setiap hari
dijumpaikelompok-kelompok Jamaah Tabligh melaksanakan khuruj fi sabilillah untuk
melaksanakan dakwah Islamiyah,denganpenekanan pada aspek amar ma’ruf. Berbagai
kelompok lapisan masyarakat, mulai dari lapisan bawah, misalnyakelompok tukang
becak, penjual keliling dan kelompok-kelompok lainnyamisal, mahasiswa, pegawai
negeri sipil, militer dan kepolisian dijadikansasaran dakwah. Hasilnya, banyak
anggota masyarakat berubah sikap danperilaku keagamaannya. Harapan Maulana Muhammad
Ilyas mendapat respon yang positif dari masyarakat Indonesia. Orang yang
pertama sekali yang mengajarkan gerakan Jama’ah Tabaligh ke Maksara ialah orang
India. Masjid pertama
yang dikunjungi
ialah masjid Nurul Yaqin di Pa’baeng-baeng dan Masjid di Pandang-Pandang
Sungguminasa. Sesudah itu, terus berkunjung ke Takalar,dan Jeneponto. Sesudah
itu, datang tamu silih berganti dengan tujuan dakwahyang berasal dari berbagai
negara. Ada dari Pakistan, Banglades dan India.Yang menjadi pusat kegiatan,
pertama Jamaah Tabligh di Makassar ialah perguruan Cokroaminoto di Jl. Pontiku.
Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia bukan hanya di Makasar
tetapi di Medan juga terdapat pengaruh gerakan jama’ah Tabaligh. Gerakan ini tidak berambisi dalam masalah politik tetapi
mengajak manusia untuk taat pada Alloh SWT dan menghidupkan sunnah Rasulullah
SAW dengan menjadikan masjid sebagai basis dakwah. Tak heran di Indonesia yang
banyak masjid tetapi sepi dari umat dengan kedatangan jamaah ini menjadi makmur
dan banyak amalan sunnah yang hidup. Jamaah tabligh selalu mengajak untuk
membangun persaudaraan dan silahturahmi tanpa memandang ras dan
kedaerahan/negara. Disaat ini orang bersilaturahmi didasarkan kepentingan
tertentu saja. Dengan adanya gerakan jamaah tabligh yang mengajak untuk
silaturahmi antar sesama muslim seluruh dunia. Gerakan ini disambut baik oleh
masyarakat indonesia. Bahkan banyak kalangan tradisional yang ikut dalam
gerakan jamaah tabligh masyarakat Indonesia banyak yang tertarik terhadap
gerakan Jama’ah Tabaligh dikarenakan gerakan ini di dalam mereka mengajak umat
untuk taat pada Alloh dan Rasul Nya mereka lakukan dengan akhlak mulia dan
santun. Mereka berdakwah tidak
meminta bayaran tetapi malah berkorban sehingga punya militansi yang tinggi.
III.
KESIMPULAN
Gerakan Jama’ah Tabaligh berasal dari
India, dari seorang tokoh yang bernama Muhammad Ilyas yang dimana awalnya
gerakan ini dibentuk untuk mengubah perilaku manusia muslim yang ada di
India menjadi perilaku yang lebih baik
lagi, karena pada saat itu banyak orang-orang muslim yang mengalami kemerosotan
mental di India. Gerakan Jamaah Tabaligh merupakan sebuah gerakan yang berasal
dari pengalaman keagamaan yang dialami oleh pendirinya kemudian melahirkan
suatu bentuk perkumpulan keagamaan yang kemudian gerakani menjadi sebuah
gerakan yang besar dan berhasil didunia. Gerakan Jama’ah Tabligh sendiri banyak
memikat para pengikutnya diberbagai dunia karena geraka ini hanya berfokus
untuk berdakwah dan tidak membicarakan politik, serta gerakan ini tidak
menggunakan kekerasan dalam hal dakwah mereka. gerakan Jama’ah Tabaligh sendiri
mempunyai damapak yang cukup besar terhadap Indonesia. Di Indonesia sendiri,
Makasar dan Medan menjadi salah satu daerah yang menjadi persebaran gerakan
Jama’ah Tabaligh di Indonesia. Gerakan Jama’ah Tabaligh sudah memenuhi kriteria
sebagai sebuah gerakan sosial yang ideal dikaenakan, gerakan ini tidak memiliki
isu politik serta tidak menggunakan kekerasan dalam melakukan aksi gerakan
mereka, serta gerakan ini juga merupakan hasil dari pengalaman pendirnya yang
berkeinginan untuk mengubah orang-orang yang ada di India mempunyai mental yang
baik dan islmiah. Jadi keberhasilan Jama’ah Tabaligh di Indonesia cukup pesat,
bukan hanya di Makasar saja tetapi Medan juga telah ada gerakan Jama’ah
Tabaligh di Indonesia, dan masih banyak wilayah-wilayah lain yang ada di
Indonesia yang menjadi pengikut gerakan jama’ah Tabaligh. Masyarakat di
Indonesia merasa bahwa gerakan Jama’ah Tabaligh merupakan suatu gerakan yang
ideal karena mereka tidak menggunkan kekerasan, tidak membicarakan politik,
serta gerakan ini tidak memandang status sosial seseorang yang mau bergabung
dengan gerakan jama’ah Tabaligh di Indonesia.
REFRENSI.
1.
Yoginder
Sikand, Sufisme Pembaru Jamaah Tabligh
Kasus Komunitas Meo di Mewat, di India,
Rajawali Press,, Jakarta, 2008, hal 221.
2.
D.
Metclaf, Aktivisme Islam Tradisionalis
Deoband Tabaligh dan Taliban dalam Dinamika Kontemporer dalam Masyarakat Islam,
INIS, Jakarta, 2003, hal 137.
3.
Metclaf,
op.cit., hal 139
Keberhasilan Jama’ah Tabaligh terhadap gerakan transnasional Islam di Dunia
Eva Susanti Sianturi (1470750020).
Program Studi Hubungan
Internasional
Universitas Kristen Indonesia
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang,
Jakrta Timur
Eva15s.sianturi@gmail.com
Abstract- Now Islam, the West, as well as terrorists
become an issue much discussed by each country. This issue was widely discussed
after the occurrence tragerdi 9/11 in the United States. We have so many
transnational Islamic movement that emerged and much discussed, one of the
transnational movement of Islam is Islam Jama'ah Tabaligh transnational
movement of Indian origin. According Machasin, Islamic fundamentalist movements
often associated with destructive acts, such as bombings in public places and
places of worship, as well as suicide bombings. The fundamnetalis, especially
Talliban often also be understood as a movement that legalized violence to
achieve their goals in the name of religion. Jama'ah Tabaligh own motion even
though they have no formal organizations exist, but they possess the followers
of this movement has broad, such as Pakistan, Saudi Arabia, even in Indonesia
itself has formed a movement Tabaligh Jama'ah.
Keywords- Transnational
Islamic movement, Tablighi Jamaat, Muhammad Ilyas.
I.
PENDAHULUAN
Islam dan Barat
banyak diperbincangkan pasca terjadinya
tragredi 9/11 yaitu pengeboman pada gedung WTC di Amerika Serikat, memberikan
impilkasi luas bagi dinamika politik dunia terutama pada hubungan antara Islam
dan Barat Di abad ke-20 masyarakat dunia menyaksikan munculnya sejumlahgerakan
kebangkitan, revitalisasi, dan pembaruan keagamaan di kalanganumat Islam di
berbagai belahan dunia. Salah satu diantaranya, ialah gerakan Jama’ah Tabaligh, yang didirikan
oleh Ulama Maulana Muhammad Ilyas pada
tahun (1885-1944), jebolan madrasah Dar
al-Ulum di Deoband, sebuah kota
yang tidak jauh
dari Delhi India.
Gerakan Jama’ah didirikan oleh Muhammad Iiyas di India. Seperti yang kita
ketahui bahwa di India mereka khususnya penganut agama Hindu di Indaia sangat
memperhatikan kasta, tetapi berbeda dengan gerakan Jama’ah Tabaligh dimana
gerakan ini merangkul semua masyrakat muslim serta bergerak mulai dari kalangan bawah, tanpa
memandang status mereka, serta tanpa memandang ekonomi yang masing-masing
mereka miliki. Gerakan Jama’ah Tabligh memiliki tujuan yaitu mendekatkan diri
mereka kepada Islam dengan seperti ajaran semula yang diajarakan oleh Nabi
Muhammad SAW. [1] Jamaah Tabaligh
sebenarnya bertumbuh dan berkembang dari kalangan Muslim di Asia Selatan, namun
pada saat ini hampir disemua wilayah yang berpendudukan muslim Suni, termasuk
Indonesia telah aktif secara signifikan di gerakan Jama’ah Tabaligh. Muhammad
Ilyas awalnya membuat gerekan ini memiliki tujuan, yaitu ingin memperbaiki
mental para muslimin yang pada saat itu lagi mengalami penurunan. Hal ini
terbukti dengan banyakanya masjid-masjid yang kosong, tidak dilaksanakannya
ibadah wajib, serta banyaknya praktek-praktek kemusyrikan. Muhammad Ilyas juga
berpendapat bahawa dengan kembalinya ke ajaran-ajaran Muhammad SAW, maka akan bisa
memperbaiki kemerosotan mental muslim, dimana pada saat itu di India banyak
sekali masyarakat muslim yang mengalami kemerosotan mental. Maka dari itu
Muhammad Ilyas mulai memperbaiki kemeorsotan mental yang terjadi pada
masyarakat muslim di India. Dari keadaan terseut Muhammad Ilyas mendirikan
sebuah Gerakan Transnasional Islam, di India yang bernama Jama’ah Tabaligh. [2]
Dalam tulisan ini
saya akan memaparkan sebuah permasalahan yaitu, Bagaimana kebershasilan gerakan
Jama’ah Tabaligh di Indonesia?
II.
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Terbentuknya Gerakan Jama’ah
Tabaligh.
Gerakan Jama’ah Tabaligh di dirikan
oleh seorang ulama yang bernama Muhammad Ilyas, gerakan ini lahir di India,
gerakan ini berasal dari India karena pada saat itu Muhammad Ilyas melihat keadaan
masyarakat muslim yang ada di India sedang mengalami kemerosotan mental. Tujuan
Muhammad Ilyas mendirikan gerakan ini yaitu ingin menciptakan sistem dakwah
baru, yang tidak membedakan antara ahlus-sunnah dan golongan-golongan lainnya
dimana gerakan Jama’ah Tabaligh ini membolehkan siapa saja yang ingin bergbaung
kedalam gerakan Jama’ah Tabaligh tanpa memandang status. Gerakan Jama’ah
Tabaligh mempunyai ciri khusus yaitu dimana para anggotnya sering pergi keluar
untuk berdkawah, karena gerakan Jama’ah Tabaligh ini sendiri memliki tujuan
berdakwah. Gerakan Jama’ah Tabaligh ini juga berupaya untuk menumbuhkan praktek
ritual dan perilaku perseorangan yang berkaitan terhadap ibadah. [3] Ada enam
ideologi yang di miliki oleh gerakan Jama’ah Tabaligh yaitu:
1). yakin terhadap kalimah sayahadat, ‘’Tiada
Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah’’.
2). shalat khusyuk dan
khudu, yaitu shalat dengan konsentrasi batin dan rendah diri dengan mengikuti
cara yang dicontohkan Rasulullah.
3). ilmu ma'adz dzikr, yakni melaksanakan perintah
Allah setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan keagungan Allah serta
mengikuti cara Rasulullah.
4). ikramul Muslimin, yakni memuliakan sesama
Muslim dengan menunaikan kewajiban pada sesama Muslim tanpa menuntut hak kita
ditunaikannya.
5). tashihun niyah, yakni membersihkan niat dalam
beramal semata-mata karena Allah.
6). dakwah dan tabligh, yakni menggunakan diri, harta, dan waktu seperti yang
diperintahkan Allah.
B.
Keberhasilan Gerakan Jama’ah Tabligh
Gerakana Jama’ah Tabaligh merupakan
sebuah gerakan Islam transnasional yang berhasil, walaupun gerakan ini tidak
mempunyai organisasi yang formla, tetapi gerakan ini telah mempunyai banyak
pengikut di negara-negara lain, seperti di Paksitan, Bangladesh, Arab Saudi,
Yordania, Palestina, Libanon, Mesir, Sudan, Iraq, serta Indonesia. Penyebaran
ideologi-ideologi Tabaligh yaitu melalui-melalui individu, yaitu dengan cara
jika ada salah seorang anggota Tabaligh di tempatkan di sebuah desa maka
angggotanya tersebut menyebarkan ideologi mereka melalui masjid di tempat
mereka berada, karena gerakan Jama’ah Tabaligh beranggapan bahwa dengan cara
seperti itu ajaran mereka dapat berkembang secara meluas dengan efektif.
Kurang dari dua dekade gerakan
Tabaligh telah berkembang secara pesat di luar kawasan Asia Selatan. Ribuan Muslim
bergabung dengan Syekh Maulana Ilyas untuk menyebarkan pesan Islam di seluruh
Mewat -- sebuah dataran tinggi Gangetic di India Utara. Ratusan masjid baru
dibangun dan lusinan madrasah didirikan. Perlahan namun pasti, masyarakat
Muslim di Mewat mulai menaati ritual-ritual wajib seperti mendirikan shalat,
membayar zakat, berpuasa selama Ramadhan, dan melaksanakan haji. Di bawah kepemimpinan Syekh Muhammad
Yusuf, Jamaah Tablig mulai mengembangkan aktivitasnya pada 1946. Sejak itulah,
jaringan dakwah yang dikembangkan Jamaah Tablig telah mencapai negara-negara di
kawasan Asia Barat Daya, Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan
Amerika Utara.
Gerakan dakwah Jamaah Tabligh semakin menginternasional di bawah kepemimpinan
Syekh Maulana In'amul Hasan. Ia adalah pemimpin ketiga Jamaah Tablig.
Kini, Jamaah Tablig menjadi gerakan Islam yang benar-benar mendunia.
Pengaruhnya telah tumbuh secara signifikan mulai abad ke-20 hingga saat ini, khususnya
di Asia Selatan dan Asia Tenggara, juga di Afrika dan di antara
komunitas-komunitas muslim di Barat. kebanyakan pengikut Jamaah Tabligh di Asia
Selatan, berasal dari kelas menengah ke bawah dan dari wilayah-wilayah
semi-urban. Gerakan itu juga menarik jumlah pengikut yang sangat besar di
kalangan pegawai pemerintah tingkat rendah, kaum profesional, dan guru-guru
sekolah[4].
Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh sudah terbukti dengan
meluasnya persebaran pengikut Jama’ah Tabaligh di dunia internasional. Gerakan
Jama’ah Tabaligh tidak menerima dana ataupun donasi dari siapapun ,untuk
menjalankan aktivitasnya Biaya operasional Tabligh dibiayai sendiri oleh
pengikutnya. Ada dua prinsip yang sangat fundamental bagi Jamaah Tabligh
yaitu tidak melibatkan diri dalam politik praktis dan tidak membahas masalah
keagamaan yang bersifat khilafiyah.
Keberhasilan Gerakan Jama’ah Tabaligh juga disebabkan dikarenkan gerakan ini
tidak melibatkan diri dalam politik, dimana gerakan ini fokus untuk menjadikan
seorang muslim mempuyai mental yang baik, serta menjadikan seorang muslim yang
shaleh. Di Indonesia sendiri pengikut Jama’ah Tabaligh sudah cukup banyak.
Seperti yang kita ketehahui banyak masyarakat muslim di Indonesia yang
melakukan dakwah, karena masyarakat muslim Indonesia berpikir dengan mereka
melakukan dakwah maka mereka akan beramal, dan akan menjadi seorang muslim yang
baik dan shaleh sesuai dengan yang diajarkan oleh Muhammad SAW. Keberhasilan
Jama’ah Tabaligh juga dikarenakan dimana mereka lebih memilih cara berdakwah
dengan cara menghindari kekerasan dan mereka juga sangat menghindari isu politik.
Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh juga terjadi pada tahun 1978, dimana
gerakan Jama’ah Tabaligh berhasil membangun sebuah Masjid
Tabligh di Dewsbury,
Inggris yang kemudian menjadi markas besar masyarakat gearkan Jama’ah Tabaligh yang ada di Eropa. Markas
pusat Jama’ah Tabaligh ada di Nizzamudin, India. Kemudian setiap negara
mempunyai markas pusat nasional.[5] Jamaah Tabligh mudah masuk ke berbagai
negara di dunia, karena gerakan ini menjauhkan diri dari dunia politik dan kontroversi-kontroversi
politis. Yang lebih menarik, metode dakwah yang digunakan Syekh Maulana Ilyas
untuk menyeru manusia kepada Islam terbilang sederhana. Dakwah
Jamaah Tabligh berhasil menjangkau semua negara di dunia berkat ketulusan dan
kesederhanaan jamaahnya, serta pesan-pesan dakwahnya yang nonkontroversial dan
nonsektarian. Tak hanya itu, Jamaah Tabligh unggul dari sisi daya pikat
personal para juru dakwahnya.
di Indonesia gerakan Jama’ah Tabaligh
masuk pada tahun 1952 di bawah oleh para imigran muslim Asia Selatan, dan
gerakan Jama’ah Tabaligh ini juga telah mencapai 27 propinsi di Indonesia.[6] Salah satu propinsi di Indonesia yang terkena
dampak gerakan Jama’ah Tabaligh ialah di Sulawesi Selatan, dan secaar tidak
langsung telah menjadikan Makasar sebagai tempat pusta kegiatan gerakan Jama’ah
Tabaligh di Indonesia. Dampak perubahan
yang diberikan gerakan Jama’ah Tabaligh terhadap masyarakat yang
mengikuti gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia khususnya di Makasar, dari
suasana yang tidak agamis hingga saat ini menjadi wilayah yang agamis. Cukup banyak
anggota masyarakatikut serta dalam kegiatan mereka. Sehingga hampir setiap hari
dijumpaikelompok-kelompok Jamaah Tabligh melaksanakan khuruj fi sabilillah untuk
melaksanakan dakwah Islamiyah,denganpenekanan pada aspek amar ma’ruf. Berbagai
kelompok lapisan masyarakat, mulai dari lapisan bawah, misalnyakelompok tukang
becak, penjual keliling dan kelompok-kelompok lainnyamisal, mahasiswa, pegawai
negeri sipil, militer dan kepolisian dijadikansasaran dakwah. Hasilnya, banyak
anggota masyarakat berubah sikap danperilaku keagamaannya. Harapan Maulana Muhammad
Ilyas mendapat respon yang positif dari masyarakat Indonesia. Orang yang
pertama sekali yang mengajarkan gerakan Jama’ah Tabaligh ke Maksara ialah orang
India. Masjid pertama
yang dikunjungi
ialah masjid Nurul Yaqin di Pa’baeng-baeng dan Masjid di Pandang-Pandang
Sungguminasa. Sesudah itu, terus berkunjung ke Takalar,dan Jeneponto. Sesudah
itu, datang tamu silih berganti dengan tujuan dakwahyang berasal dari berbagai
negara. Ada dari Pakistan, Banglades dan India.Yang menjadi pusat kegiatan,
pertama Jamaah Tabligh di Makassar ialah perguruan Cokroaminoto di Jl. Pontiku.
Keberhasilan gerakan Jama’ah Tabaligh di Indonesia bukan hanya di Makasar
tetapi di Medan juga terdapat pengaruh gerakan jama’ah Tabaligh. Gerakan ini tidak berambisi dalam masalah politik tetapi
mengajak manusia untuk taat pada Alloh SWT dan menghidupkan sunnah Rasulullah
SAW dengan menjadikan masjid sebagai basis dakwah. Tak heran di Indonesia yang
banyak masjid tetapi sepi dari umat dengan kedatangan jamaah ini menjadi makmur
dan banyak amalan sunnah yang hidup. Jamaah tabligh selalu mengajak untuk
membangun persaudaraan dan silahturahmi tanpa memandang ras dan
kedaerahan/negara. Disaat ini orang bersilaturahmi didasarkan kepentingan
tertentu saja. Dengan adanya gerakan jamaah tabligh yang mengajak untuk
silaturahmi antar sesama muslim seluruh dunia. Gerakan ini disambut baik oleh
masyarakat indonesia. Bahkan banyak kalangan tradisional yang ikut dalam
gerakan jamaah tabligh masyarakat Indonesia banyak yang tertarik terhadap
gerakan Jama’ah Tabaligh dikarenakan gerakan ini di dalam mereka mengajak umat
untuk taat pada Alloh dan Rasul Nya mereka lakukan dengan akhlak mulia dan
santun. Mereka berdakwah tidak
meminta bayaran tetapi malah berkorban sehingga punya militansi yang tinggi.
III.
KESIMPULAN
Gerakan Jama’ah Tabaligh berasal dari
India, dari seorang tokoh yang bernama Muhammad Ilyas yang dimana awalnya
gerakan ini dibentuk untuk mengubah perilaku manusia muslim yang ada di
India menjadi perilaku yang lebih baik
lagi, karena pada saat itu banyak orang-orang muslim yang mengalami kemerosotan
mental di India. Gerakan Jamaah Tabaligh merupakan sebuah gerakan yang berasal
dari pengalaman keagamaan yang dialami oleh pendirinya kemudian melahirkan
suatu bentuk perkumpulan keagamaan yang kemudian gerakani menjadi sebuah
gerakan yang besar dan berhasil didunia. Gerakan Jama’ah Tabligh sendiri banyak
memikat para pengikutnya diberbagai dunia karena geraka ini hanya berfokus
untuk berdakwah dan tidak membicarakan politik, serta gerakan ini tidak
menggunakan kekerasan dalam hal dakwah mereka. gerakan Jama’ah Tabaligh sendiri
mempunyai damapak yang cukup besar terhadap Indonesia. Di Indonesia sendiri,
Makasar dan Medan menjadi salah satu daerah yang menjadi persebaran gerakan
Jama’ah Tabaligh di Indonesia. Gerakan Jama’ah Tabaligh sudah memenuhi kriteria
sebagai sebuah gerakan sosial yang ideal dikaenakan, gerakan ini tidak memiliki
isu politik serta tidak menggunakan kekerasan dalam melakukan aksi gerakan
mereka, serta gerakan ini juga merupakan hasil dari pengalaman pendirnya yang
berkeinginan untuk mengubah orang-orang yang ada di India mempunyai mental yang
baik dan islmiah. Jadi keberhasilan Jama’ah Tabaligh di Indonesia cukup pesat,
bukan hanya di Makasar saja tetapi Medan juga telah ada gerakan Jama’ah
Tabaligh di Indonesia, dan masih banyak wilayah-wilayah lain yang ada di
Indonesia yang menjadi pengikut gerakan jama’ah Tabaligh. Masyarakat di
Indonesia merasa bahwa gerakan Jama’ah Tabaligh merupakan suatu gerakan yang
ideal karena mereka tidak menggunkan kekerasan, tidak membicarakan politik,
serta gerakan ini tidak memandang status sosial seseorang yang mau bergabung
dengan gerakan jama’ah Tabaligh di Indonesia.
REFRENSI.
1.
Yoginder
Sikand, Sufisme Pembaru Jamaah Tabligh
Kasus Komunitas Meo di Mewat, di India,
Rajawali Press,, Jakarta, 2008, hal 221.
2.
D.
Metclaf, Aktivisme Islam Tradisionalis
Deoband Tabaligh dan Taliban dalam Dinamika Kontemporer dalam Masyarakat Islam,
INIS, Jakarta, 2003, hal 137.
3.
Metclaf,
op.cit., hal 139